Berita Bekasi

Nasib Sopir SUV Putih yang Hanyut setelah Nekat Terobos Banjir di Bekasi meski Sudah Dilarang Warga

Meski sudah dilarang oleh warga, namun sang sopir tetap nekat menerobos banjir sehingga mobil tersebut hanyut

Editor: Joseph Wesly
instagram
MOBIL TERSERET BANJIR- Mobil terseret arus saat terobos banjir di Kampung Nawit, Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi pada Selasa (4/3/2025). Begini nasib sopir yang tetap nekat menerobos banjir hingga mobilnya seret arus. (instagram) 

TRIBUN TANGERANG.COM, BEKASI- Baru-baru ini viral aksi sopir SUV putih yang nekat menerobos aliran banjir di Kampung Nawit, Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Akibat nekat menerobos banjir kendaraan yang disopirinya hanyut terseret banjir bandang tersebut.

Meski sudah dilarang oleh warga, namun sang sopir tetap nekat menerobos banjir sehingga mobil tersebut hanyut.

Sang sopir diduga sempat berusaha untuk untuk melawan arus yang deras tersebut dan bertahan di dalam mobilnya.

Namun derasnya arus banjir tersebut, membuat kendaraan yang ditumpanginya terseret air yang berwarna kecoklatan tersebut.

Warga sekitar pun berteriak-teriak dan meminta sang sopir meninggalkan kendaraanya demi keselamatan dirinya.

Namun sang sopir diduga tetap berusaha menyelamatkan kendaraan miliknya dan terseret arus bersama mobilnya sekitar 20 meter.

Warga pun berbondong-bondong berusaha menyelamatkan sang sopir yang terjebak di dalam mobil tersebut.

Lantas gimana nasib sang sopir?

Peristiwa hanyutnya SUV putih tersebut dibenarkan Kepala Bidang dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi.

Menurut Dodi Supriadi, pengemudi yang seorang diri itu hendak berangkat bekerja sekira pukul 06.00 WIB.

Baca juga: Banjir Surut, Aktivitas di Pasar Ceger Tangsel Kembali Normal

"Kejadian sekitar jam enam pagi, korban satu orang," kata Dodi saat dikonfirmasi Selasa, (4/3/2025) mengutip WartaKotalive.com (grup suryamalang).

Lebih lanjut, warga sudah mengingatkan agar pengemudi tidak melewati jalan yang terendam banjir dan arusnya cukup deras. 

Namun, korban nekat menerobos arus banjir hingga mobilnya terseret. 

Korban berhasil selamat setelah terseret kurang lebih 20 meter.

Penyelamatan dilakukan warga menggunakan bambu panjang untuk menarik korban yang terjebak di arus. 

Baca juga: Update Banjir Jakarta 5 Maret 2025: 89 RT Masih Terendam, Paling Banyak di Jakarta Timur

Sementara itu, mobilnya tersangkut di dasar aliran sungai tersebut. 

"Alhamdulillah penumpang selamat," kata Dodi Supriadi.

Update Banjir Bekasi

Pemerintah Kabupaten Bekasi mencatat ada 36 titik di 24 Desa/Kelurahan terdampak banjir. Rata-rata ketinggian antara 40cm sampai 200cm.

Terkait hak itu, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, langsung menginstruksikan seluruh perangkat bergerak membantu warga terdampak banjir.

Terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi untuk bergerak mengevakuasi masyarakat yang terdampak di beberapa wilayah tersebut.

"Dan Dinas Sosial juga turut bergerak, Dinas Kesehatan, camat, seluruhnya bergerak memastikan penanganan darurat dan memberikan bantuan langsung kepada warga terdampak," kata Ade pada Rabu (5/3/2025).

Ade menjelaskan, berdasarkan data saat ini ada 13 Kecamatan, 24 Desa Kelurahan dan 36 titik banjir yang rata-rata ketinggian air dari 40cm sampai 200cm.

Bantuan evakuasi, pendirian tenda pengungsian hingga logistik makanan langsung dikerahkan sejak kemarin.

"Semua ASN juga harus punya rasa empati yang tinggi atas kejadian banjir ini, termasuk BUMD juga harus turun bantu penanganan korban banjir," papar Bupati Bekasi.

Bupati Ade Kuswara menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga mencari solusi agar bencana ini tidak terus berulang.

Selepas banjir ini, kata Ade, akan diidentifikasi kejadian dan titik-titik banjir ini. Akan ditelusuri penyebab banjir, apa karena kiriman atau buruknya saluran drainase.

"Saya juga perintahkan segenap Camat dan Kepala Desa untuk pro aktif, membuat tenda tenda pengungsian warga yang terdampak banjir, atau di masjid atau rumah Kades. Buat dapur-dapur umum bagi korban terdampak banjir. Semua harus turun ke masyarakat," ujar Ade Kuswara.

Update Banjir Jakarta

BPBD Provinsi DKI Jakarta mencatat banjir yang menerjang wilayah setempat semakin luas pada Rabu (5/3/2025).

Hingga pukul 07.00, banjir melanda 89 RT dan menggenangi dua ruas jalan, karena adanya hujan deras yang mengguyur Jakarta dan kawasan hulu di Bogor, Jawa Barat.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji menuturkan, tinggi air yang menerjang permukiman warga bervariasi mulai dari 30 sentimeter hingga 310 sentimeter.

Penyebab banjir karena luapan Sungai Ciliwung setelah terjadi hujan deras di wilayah Bogor, Jawa Barat.

"BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 89 RT dan empat ruas jalan tergenang. Ada 4.258 warga mengungsi,” ujar Isnawa dari keterangannya pada Rabu (5/3/2025) pagi.

Isnawa mengatakan, 4.258 pengungsi itu tersebar di beberapa tempat. Rinciannya di Kelurahan Kampung Melayu berada di SDN Kampung Melayu 01/02 sebanyak 260 jiwa dan Masjid Jami Miftahul Huda dengan 181 jiwa.

Kemudian di Kelurahan Bidara Cina, lokasi pengungsian berada di PTRA RT 10/11 dengan 48 jiwa, Masjid Abrol RT 12/11 sebanyak 71 jiwa, SKKT RT 6,13 RW 11 sebanyak 70 jiwa, GPIB Penabur ada 182 jiwa dan GOR terdapat 599 jiwa.

Selanjutnya di Kelurahan Kelurahan Cawang, pengungsian dibangun di Musalah Al Ishlah dengan 53 jiwa, ruko-ruko pinggir jalan ada 130 jiwa dan Universitas Binawan ada 531 jiwa.

Lalu di Kelurahan Pejaten Timur, posko pengungsian di SDN 22 dengan 450 jiwa dan SMPN 46 terdapat 300 jiwa. Kemudian di Kelurahan Cilandak Timur di Musholla Al Makmuriyah dengan 39 jiwa pengungsi dan Pendopo RT 03/03 terdapat 19 orang.

Sedangkan di Kelurahan Lebak Bulus, pengungsian ada di Musalah Al - Mabrur RT 08/08 dengan 100 jiwa. Di Kelurahan Lenteng Agung, posko pengungsian ada di Majelis Ta'lim RW 03 dengan 230 jiwa, Kelurahan Kembangan Selatan ada di Majelis Nurul Muhi RT 02/09 dengan 52 jiwa.

Berikutnya di Kelurahan Kedoya Selatan, posko pengungsian ada di Kantor Kelurahan Kedoya Selatan dengan 31 jiwa, Kelurahan Kedaung Kali Angke posko pengungsian di Masjid Jami Alfudholah dengan 37 jiwa.

Terakhir, lokasi pengungsian di Kel Pengadegan ada enam lokasi yaitu Rusunawa Pengadegan dengan 200 jiwa, GOR Pengadegan 500 jiwa, Kantor Kecamatan Pancoran ada 80 jiwa, Yayasan Lia ada 50 jiwa, Town House Pengadegan ada 15 jiwa dan SD 03 Pengadegan dengan 30 jiwa.

Isnawa mengatakan, petugas telah memberikan bantuan berupa ribuan paket nasi, paket kidsware, dus air mineral, lembar selimut dan paket family kit.

Di sisi lain, petugas masih menginventarisir kebutuhan dari penyintas banjir yang berada di pengungsian ataupun bertahan di rumah. Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved