Pria di Kabupaten Tangerang Mutilasi Sepupu, Jasad Korban Disimpan 2 Tahun dalam Lemari Pendingin

Di dalam lemari pendingin itu terdapat potongan-potongan tubuh dari korban JR. Selanjutnya petugas kepolisian, Polresta Tangerang dengan Polres

Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Nurmahadi
SIMPAN MAYAT DI FREEZER- Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono memaparkan pelaku pembunuhan, Jumat (21/3/2025). Seorang pria berinisial MR, tega memutilasi sepupunya sendiri, yakni JR, di Kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. 

Hilangnya Feni Ere sejak Januari 2024 kembali menghebohkan masyarakat Palopo karena adanya penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo.

Kerangka mayat tersebut diserahkan ke keluarga Feni Ere karena adanya kemiripan kerangka dengan fisik Feni Ere.

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid mengatakan pihaknya telah memeriksa puluhan saksi untuk kasus Feni Ere.

“Sudah ada 22 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang berkaitan dengan kasus ini,” kata AKP Sayed Ahmad Aidid kepada Tribun-Timur.com, Senin (10/3/2025).

Saksi yang diperiksa tersebut adalah orang-orang dekat Feni Ere serta orang yang bertemu korban sebelum dinyatakan hilang.

Sekuriti yang pertama kali menemukan mobil Feni Ere di Kota Makassar juga telah diperiksa oleh pihak kepolisian.

“Kami masih akan memeriksa sejumlah saksi lagi untuk mencari bukti terkait pelaku,” tambahnya.

Ia juga menegaskan kasus ini masih dalam proses penyelidikan.

Mahasiswa Demo Usut Kasus Feni Ere

Aliansi Mahasiswa Rakyat (Amara) for Feni Ere lakukan aksi damai di depan Mapolres Palopo, Minggu (16/3/2025) malam.

Aksi damai berlangsung sekira dua jam menampilkan teatrikal kasus Feni Ere.

“Aksi damai berupa teatrikal ini merupakan wujud kekecewaan kami kepada Polres Palopo yang lambat dalam mengusut kasus Feni Ere,” kata Jendlap Amara, Milyani kepada Tribun-Timur.com, Minggu (16/3/2025) malam.

Dalam teatrikal tersebut, ratusan lilin dinyalakan oleh demonstran.

Seorang gadis berperan sebagai korban atau Feni Ere dalam teatrikal tersebut.

Gadis tersebut mengenakan pakaian berwarna putih dengan bercak darah dan mulut terlilit kain.

Tiga orang mahasiswa berperan sebagai keluarga Feni Ere dan melaporkan hilangnya korban ke pihak kepolisian.

Ketiganya terus berkata ‘tolong cari anak kami, dia hilang, tolong kami pak polisi’.

Ada beberapa mahasiswa yang berperan sebagai oknum polisi pada teatrikal itu.

Oknum polisi itu menjawab permintaan keluarga korban dengan kalimat ‘tidak hilang ji anakmu, besar mi, pergi ji sama pacarnya itu’.

Oknum polisi tersebut juga terlihat dikendalikan menggunakan uang oleh pria yang berperan sebagai pelaku.

Massa aksi pun terus meneriakkan kalimat ‘tidak bayar, tidak ditindak lanjuti kasusnya’. 

Aksi itu kemudian diakhiri dengan doa bersama untuk almarhumah Feni Ere dan melakukan tarian yang biasa digunakan dalam upacara kematian suku Toraja atau yang dikenal dengan ma’badong

(m41) 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved