Pria di Kabupaten Tangerang Mutilasi Sepupu, Jasad Korban Disimpan 2 Tahun dalam Lemari Pendingin

Di dalam lemari pendingin itu terdapat potongan-potongan tubuh dari korban JR. Selanjutnya petugas kepolisian, Polresta Tangerang dengan Polres

Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Nurmahadi
SIMPAN MAYAT DI FREEZER- Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono memaparkan pelaku pembunuhan, Jumat (21/3/2025). Seorang pria berinisial MR, tega memutilasi sepupunya sendiri, yakni JR, di Kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. 

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi 

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA- Seorang pria berinisial MR,  tega memutilasi sepupunya sendiri, yakni JR, di Kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. 

Aksi mutilasi itu, dilakukan MR di bengkelnya, kawasan Pasar Kemis, pada Desember 2023 lalu.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono menuturkan, kasus mutilasi itu terkuak ketika kepolisian dari Polres Jakarta Utara, akan melakukan penangkapan terhadap korban, yakni JR terkait kasus penipuan, di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (13/3/2025). 

Namun, sesampainya di rumah JR, ternyata polisi hanya bertemu dengan saudaranya sekaligus pelaku mutilasi, yakni MR. 

Pihak kepolisian pun langsung melakukan penggeledahan di rumah JR, dan mencurigai sebuah lemari pendingin yang diikat rantai. 

Baktiar menjelaskan, pihak kepolisian pun meminta MR untuk membuka lemari pendingin itu. 

Saat dibuka, ternyata didapati jasad manusia yang sudah dimutilasi mejadi 8 bagian. 

Yang mana, potongan tubuh manusia itu ternyata pelaku penipuan yang tengah dicari polisi, yakni JR. 

"Di dalam lemari pendingin itu terdapat potongan-potongan tubuh dari korban JR. Selanjutnya petugas kepolisian, Polresta Tangerang dengan Polres Jakarta Utara, mengamankan tersangka MR, beserta barang bukti," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (21/3/2025). 

Baktiar mengatakan, berdasarkan pendalaman, MR sempat menyimpan potongan tubuh sepupunya, di dalam kamar mandi. 

Akan tetapi, dia pun membeli lemari pendingin, setelah potongan tubuh itu mulai membusuk dan mengeluarkan bau yang menyengat. 

"Kemudian tersangka membeli lemari pendingin daging yang disimpan di bengkel milik korban dan menyimpan potongan tubuh korban di dalam peristiwa tersebut," ujar dia. 

"Pada sekitar Februari 2024, bengkel tersebut disita oleh pihak bank sehingga tersangka memindahkan lemari pendingin yang berisi potongan tubuh korban dengan menggunakan mobil pick-up yang di sewa oleh tersangka ke rumah lain milik korban," sambung Baktiar.

Baktiar menambahkan, adapun langkah-langkah yang telah dilakukan pihaknya yakni mengamankan pelaku, melakukan olah TKP, autopsi, dan memeriksa sejumlah saksi. 

"Kami sudah melakukan olah TKP autopsi sudah dilakukan, bagi saksi juga sudah kami periksa, kami sudah berkomunikasi dengan ahli psikologi selanjutnya kami melengkapi berkas penyidikan," pungkasnya.

Feni Ere Dibunuh Teman Ayahnya Sendiri

Orang tua Feni Ere ngaku kenal dengan terduga pelaku yang diamankan polisi pada Kamis (20/3/2025).

Kasus kematian warga Mungkajang, Palopo yang bernama Feni Ere masih jadi pertanyaan besar.

Hal itu dikarenakan kerangka mayat Feni Ere yang ditemukan setahun setelah dinyatakan hilang.

Polisi kemudian memeriksa puluhan saksi untuk mengungkap kasus ini, termasuk kekasih Feni Ere.

Masyarakat kemudian dihebohkan dengan penangkapan seorang pria berinisial A yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Feni Ere.

Ayah korban, Parman mengaku mengenal pria yang telah diamankan polisi tersebut.

“Terduga pelaku ini adalah kepala tukang yang kerja kanopi di rumah ini,” kata Parman saat ditemui di kediamannya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Palopo pada Kamis (20/3/2025) malam.

Terduga pelaku diketahui mengerjakan kanopi rumah yang dihuni Feni Ere pada November 2023.

Sekira dua bulan setelah terduga pelaku mengerjakan kanopi tersebut, Feni Ere dikabarkan hilang.

Parman mengaku sering nongkrong bersama terduga pelaku sebelum Feni Ere dinyatakan hilang.

“Memang kenal, saya sering nongkrong sama dia. Saya kenal baik dengan dia,” tambahnya.

Parman juga menyampaikan bahwa setelah Feni Ere hilang, ia sudah tak pernah lagi bertemu dengan terduga pelaku.

Ia juga tak pernah mencurigai pria berinisial A tersebut terlibat dalam pembunuhan yang dialami anaknya karena menilai terduga pelaku sebagai teman yang baik.

Mantan Pacar Feni Ere Dilepas

Polisi geledah rumah milik terduga pelaku pembunuhan Feni Ere di Jalan Nanakan, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Wara, Palopo pada Kamis (20/3/2025).

Rumah milik terduga pelaku berinisial A itu sudah dipasangi garis polisi sejak Kamis (20/3/2025) siang.

“Tadi siang disegel ini, sekitar jam 13.00 Wita. Kabarnya nanti sore mau digeledah ini rumah,” kata warga sekitar yang tak ingin disebut namanya saat ditemui, Kamis (20/3/2025).

Penggeledahan tersebut dihadiri keluarga besar Feni Ere.

Bahkan adik korban, Fita turut masuk ke dalam rumah bersama tim penyidik.

Isak tangis keluarga Feni Ere pecah saat penggeledahan berlangsung.

Dalam penggeledahan tersebut, tim menemukan sebuah koper yang diduga milik korban.

Saat koper tersebut dibuka, tangis adik korban pecah karena menyadari isi koper tersebut milik Feni Ere.

Polisi kemudian membawa koper tersebut ke Mapolres Palopo untuk dijadikan barang bukti. 

Polisi juga sudah mengamankan 2 mantan pacar Feni Ere.

Namun, keduanya masih berstatus sebagai saksi.

“Sementara terduga pelaku sudah kami amankan, tapi akan kami gelar perkara untuk mengetahui apakah memenuhi unsur untuk ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kapolres Palopo, AKBP Safii Nafsikin.

22 Saksi Sempat Diperiksa

Puluhan saksi telah diperiksa oleh polisi terkait kasus Feni Ere.

Hilangnya Feni Ere sejak Januari 2024 kembali menghebohkan masyarakat Palopo karena adanya penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo.

Kerangka mayat tersebut diserahkan ke keluarga Feni Ere karena adanya kemiripan kerangka dengan fisik Feni Ere.

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid mengatakan pihaknya telah memeriksa puluhan saksi untuk kasus Feni Ere.

“Sudah ada 22 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang berkaitan dengan kasus ini,” kata AKP Sayed Ahmad Aidid kepada Tribun-Timur.com, Senin (10/3/2025).

Saksi yang diperiksa tersebut adalah orang-orang dekat Feni Ere serta orang yang bertemu korban sebelum dinyatakan hilang.

Sekuriti yang pertama kali menemukan mobil Feni Ere di Kota Makassar juga telah diperiksa oleh pihak kepolisian.

“Kami masih akan memeriksa sejumlah saksi lagi untuk mencari bukti terkait pelaku,” tambahnya.

Ia juga menegaskan kasus ini masih dalam proses penyelidikan.

Mahasiswa Demo Usut Kasus Feni Ere

Aliansi Mahasiswa Rakyat (Amara) for Feni Ere lakukan aksi damai di depan Mapolres Palopo, Minggu (16/3/2025) malam.

Aksi damai berlangsung sekira dua jam menampilkan teatrikal kasus Feni Ere.

“Aksi damai berupa teatrikal ini merupakan wujud kekecewaan kami kepada Polres Palopo yang lambat dalam mengusut kasus Feni Ere,” kata Jendlap Amara, Milyani kepada Tribun-Timur.com, Minggu (16/3/2025) malam.

Dalam teatrikal tersebut, ratusan lilin dinyalakan oleh demonstran.

Seorang gadis berperan sebagai korban atau Feni Ere dalam teatrikal tersebut.

Gadis tersebut mengenakan pakaian berwarna putih dengan bercak darah dan mulut terlilit kain.

Tiga orang mahasiswa berperan sebagai keluarga Feni Ere dan melaporkan hilangnya korban ke pihak kepolisian.

Ketiganya terus berkata ‘tolong cari anak kami, dia hilang, tolong kami pak polisi’.

Ada beberapa mahasiswa yang berperan sebagai oknum polisi pada teatrikal itu.

Oknum polisi itu menjawab permintaan keluarga korban dengan kalimat ‘tidak hilang ji anakmu, besar mi, pergi ji sama pacarnya itu’.

Oknum polisi tersebut juga terlihat dikendalikan menggunakan uang oleh pria yang berperan sebagai pelaku.

Massa aksi pun terus meneriakkan kalimat ‘tidak bayar, tidak ditindak lanjuti kasusnya’. 

Aksi itu kemudian diakhiri dengan doa bersama untuk almarhumah Feni Ere dan melakukan tarian yang biasa digunakan dalam upacara kematian suku Toraja atau yang dikenal dengan ma’badong

(m41) 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved