Tanggapan Pemkot Tangsel terhadap Keluhan Warga Perumahan Maharta yang Kebanjiran Setiap Hujan Turun

Untuk pompa banjir tahun ini kami sudah merencanakan ada  pembangunan stasiun pompa banjir di Maharta

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
BANJIR PERUMAHAN MAHARTA- Warga Perumahan Maharta, Pondok Kacang, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Samratuti. Samraruti mengaku rumahnya selalu terendam banjir saat hujan turun. (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

Sebagai warga ia merasa sudah cukup lama hanya menerima janji-janji dari pemerintah, namun hasilnya belum juga dirasakan.

"Dan mau dibantu apapun terserah, pompa boleh, satu aja tambah pompa, gorong-gorong dilebarin, Alhamdulillah kalau sampai di keruk juga," ujar Bambang.

"Selama ini kami cuma terima janji doang," tuturnya lagi.

Terkait pembangunan tanggul yang sempat dilaksanakan pada proyek sebelumnya, Bambang juga mengungkapkan kekecewaan mereka. 

"Tanggulnya sih tidak masalah, cumanya proyek kemarin, habis bikin tanggul bukannya dikeruk malah diuruk, kalo gak diuruk, mereka bilang nggak bisa pasang tanggul. Janjinya begitu, tanya Pak RT kalau nggak percaya," kata Bambang.

Selain itu, warga juga mengkritik penggunaan dana APBD yang dirasa tidak sesuai harapan. 

"Ya ini keruk kalinya aja, orang dananya dari APBD. Masyarakat tuh gak penting buat minta duit, kami cuma pengen tolong dikeruk," kata Bambang.

Meskipun merasa kecewa, Bambang juga meminta pengertian terkait kesulitan yang mereka hadapi.

"Siapapun yang janji kemarin ya Wallahu alam, saya janjinya gimana. Saya sih kenal sama yang janji cumanya ya biarin mau ngomong apa, saya mau nuntut dia gimana aja juga bingung. Jadi minta pengertiannya aja," tutupnya.

Sementara itu, Samratuti warga Perumahan Maharta mengungkapkan bahwa mereka memahami bahwa penanganan masalah ini tidak mudah dan memerlukan perencanaan jangka panjang.

Hanya saja, mereka berharap pemerintah segera memberikan perhatian lebih.

"Harapannya, Saya harap jangka panjangnya tolong dipikirkan oleh pemerintah. Kami cuma ingin hidup damai dan sejahtera. Tolong pikirkan bagaimana cara mengatasi ini," ujar Samratuti.

Ia berharap agar petinggi-petinggi pemerintah yang memiliki pengetahuan dan kewenangan segera mencari jalan keluar untuk masalah ini.

Selain itu, warga juga meminta agar solusi sementara berupa bantuan pompa emergensi dapat segera diberikan. 

"Untuk jaga pendeknya, tolong kami dibagi untuk pompa dulu. Pompa yang bisa mengatasi emergensi. Bila ada pompa emergensi, secepatnya kami bisa kerja," kata Samratuti.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved