Kardinal Ignatius Suharyo Butuh 77 Suara untuk Jadi Paus, Catat Sejarah Jadi Paus Pertama dari Asia

Kardinal Suharyo Hardjoatmoko akan menjadi satu di antara 120 kardinal yang berhak memilih dan dipilih

Editor: Joseph Wesly
(Tribun Tangerang/Nuri Yatul Hikmah)
IKUTI KONKLAF- Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo (kedua dari kiri) saat menggelar jumpa pers di Gereja Katedral Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (9/4/2023). Kardinal Suharyo akan mengikuti konklaf yang segera digelar di Vatikan. (Tribun Tangerang/Nuri Yatul Hikmah) 

"Saya sampai sekarang merencanakan akan berangkat bersama dengan bapak Kardinal hanya belum konfirmasi," kata dia.

Melansir Tribunnews, konklaf adalah proses pemilihan Paus baru oleh para kardinal gereja Katolik Roma.

Istilah Konklaf berasal dari bahasa latin 'Cum Clave' yang artinya kunci.

Umumnya proses ini dapat memakan waktu antara dua hingga tiga minggu.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa tahapan yang harus dilalui, mulai dari masa berkabung hingga pelaksanaan Konklaf yang menentukan pemimpin Gereja Katolik selanjutnya.

Pemilihan Paus juga tidak dilakukan dengan memunculkan kandidat, yang kemudian baru dipilih melalui pemungutan suara.

Tapi, setiap kardinal akan memberikan suara dengan mencantumkan kandidat pilihan masing-masing.

Paus terpilih adalah bila dua pertiga kardinal yang berhak memberikan suara, memilih satu kandidat yang sama.

Karena tidak adanya kandidat kuat dan sulitnya mendapatkan satu kandidat dengan dukungan dua pertiga kardinal pemilih, pemungutan suara dijadwalkan berlangsung empat kali dalam sehari.

Yakni dua kali pemungutan suara pada pagi hari dan dua kali pemungutan suara pada petang hari.

Prosesi pemungutan suara akan terus berlanjut sampai didapat angka minimal dua pertiga suara dari 115 kardinal pemilih yang mendukung satu kandidat, atau berarti kandidat terpilih butuh sekurangnya 77 suara pendukung. 

Bila pemungutan suara belum mendapatkan kandidat terpilih, dari dalam Kapel Sistina akan keluar asap berwarna hitam dari pembakaran kertas suara para kardinal.

Sebaliknya, bila pemungutan suara telah mendapatkan kandidat terpilih, asap putih akan menyiarkan kabar gembira tersebut.

Tak ada cara komunikasi selain asap itu, yang diizinkan selama proses pemilihan Paus baru.

Tahta Suci Kosong

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved