Baru 4 Bulan Menjabat Pangkogabwilhan I, Letjen TNI Kunto Putra Try Sutrisno Dimutasi Jadi Staf KSAD

Usulan itu dianggap aneh karena disetujui oleh Try Sutrisno yang notabene adalah wakil presiden di era Soeharto

Editor: Joseph Wesly
(Dok. Kodam Siliwangi)
JADI STAF KHUSUS - Letjen TNI Kunto Arief Wibowo saat menjadi Pangdam Siliwangi. Ia dimutasi dari jabatannya saat ini Pangkogabwilhan I menjadi Staf Khusus KSAD usai Try Sutrisno dan ratusan jenderal purnawirawan minta Wapres Gibran diganti. (Dok. Kodam Siliwangi) Dok. Kodam Siliwangi 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Baru-baru ini Wapres ke-6 RI, Try Sutrisno dan ratusan jenderal purnawirawan yang tergabung dalam meminta agar Wapres Giban diganti.

Selain itu juga ada tujuh usulan lain yang disampaikan Try Sutrsino dan Forum Purnawirawan Prajurit TNI itu.

Namun satu di antara usulan yang paling menohok adalah agar Wapres Gibran diganti.

Usulan itu dianggap aneh karena disetujui oleh Try Sutrisno yang notabene adalah wakil presiden di era Soeharto.

Artinya adalah wakil presiden pada periode sebelumnya yang mendesak wakil presiden terpilih untuk mundur.

Usulan tersebit sontak bikin warganet terbelah. Ada yang setuju banyak yang menolak.

Pasca viralnya usulan itu, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo mendapat perhatian masyarakat karena dimutasi dari jabatannya sebagai Pangkogabwilhan I. 

Baca juga: Alasan Try Sutrisno dan Ratusan Jenderal Purnawirawan Prajurit TNI Minta Wapres Gibran Diganti

Letjen Kunto dimutasi menjadi Staf Khusus KSAD.

Padahal dirinya baru menjabat  posisi tersebut empat bulan yang lalu, tepatnya pada Januari 2025. 

Selain dirinya, Panglima Koarmada III, Panglima Koopsud I, serta berbagai jabatan penting lainnya yang di lingkungan Mabes TNI dan di ketiga matra TNI juga ikut dimutasi.

Letjen Kunto yang merupakan anak Wakil Presiden periode 1993-1998 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno terbilang sebentar menjabat Pangkogabwilhan I. 

Profil Letjen TNI Kunto

Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, putra mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I sejak 7 Januari 2025.

Berikut adalah profil dan kariernya:

Biodata

- Nama: Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo
- Tanggal Lahir: 15 Maret 1971
- Tempat Lahir: Malang, Jawa Timur
- Pendidikan: Akademi Militer (Akmil) 1992, kecabangan Infanteri

Karier Militer

- Pangkogabwilhan I: 7 Januari 2025 - sekarang, bertanggung jawab mengkoordinasikan operasi pertahanan di wilayah barat Indonesia
- Wakil Komandan Kodiklat TNI-AD: 17 Juli 2023 - 24 Juli 2024
- Pangdam III/Siliwangi: 31 Januari 2022 - 21 Agustus 2023
- Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad: 7 Juli 2021 - 23 Juni 2021
- Kepala Staf Komando Daerah Militer III/Siliwangi: 9 April 2020 - 7 Juli 2021

Pendidikan dan Pelatihan

- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat: Pendidikan Reguler XLV, 2007
- Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas): 2018

Penghargaan

- Bintang Yudha Dharma Pratama
- Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
- Freefall Parachutist Badge dari Angkatan Darat Malaysia
- Air Assault Badge dari Angkatan Darat Amerika Serikat

Terseret polemik usulan purnawirawan

Sebelumnya, Forum Purnawirawan Prajurit TNI secara resmi menyampaikan 8 tuntutan kepada Presiden Prabowo, dengan membubuhkan tanda tangan. 

Di antara yang membuat jadi "gaduh" adalah permintaan mereka agar Prabowo mencopot Wapres Gibran Rakabuming Raka.

Para purnawirawan ini di antaranya, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan.

Dokumen yang beredar itu juga disahkan oleh Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno selaku pihak yang “mengetahui”. 

Secara total, dokumen tersebut ditandatangani oleh 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.

Atas kegaduhan politik ini, dua anak Try Sutrisno turut menjadi sorotan.

Keduanya ialah Letjen TNI Kunto Arief Wibowo dan Irjen Pol (Purn) Firman Shantyabudi.

Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebelum SKEP Mutassi ini keluar adalah perwira tinggi prajurit TNI dengan jabatan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I. 

Sebelumnya, jenderal bintang tiga ini menduduki jabatan sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Setjen Wantannas.

Sedangkan Irjen Pol (Purn) Firman Shantyabudi telah pensiun dari Polri dengan jabatan terakhirnya adalah Kakorlantas Polri dan Asisten Logistik Kapolri.

Keduanya juga merupakan ipar dari Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. 

Jabat Panglima Kogabwilhan I

Sebelum dimutasi menjadi Staf Khusus KSAD, penunjukan Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I sekaligus memutus tradisi yang ada selama ini. 

Pasalnya jabatan Pangkogabwilhan I selama ini selalu ditempati jenderal bintang tiga dari matra laut alias TNI AD. 

Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto ketika itu mengungkapkan alasan dibalik penunjukan yang tidak biasa tersebut. 

Hariyanto beralasan rotasi lintas matra seperti pada jabatan Pangkogabwilhan I adalah hal yang biasa terjadi di TNI.

"Penempatan jabatan di lingkungan TNI, termasuk Pangkogabwilhan I, dilakukan berdasarkan mekanisme internal yang mempertimbangkan kebutuhan organisasi, pengalaman, serta kompetensi perwira yang bersangkutan," kata Hariyanto, Rabu (11/12/2024).

Selain itu penunjukan Kunto juga sebagai bagian penyegaran di struktur kepemimpinan sekaligus upaya sinergitas yang optimal di lingkungan Kogabwilhan I.

Ia juga menyinggung bahwa jabatan Pangkogabwilhan I yang kini diisi oleh perwira tinggi TNI AD juga sekaligus untuk mendukung pertahanan yang menjadi tupoksi Kogabwilhan I.

"Rotasi lintas matra adalah hal yang biasa terjadi di TNI. Ini menunjukkan fleksibilitas dan profesionalisme TNI untuk mendukung pelaksanaan tugas pertahanan negara," tegasnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved