Masa Lalu Hercules Dibongkar Gatot Nurmantyo, Sebut Dulu Cuma Tukang Angkut Barang Tentara
Kata Gatot Nurmantyo, Hercules sempat dipekerjakan sebagai tenaga bantuan operasi (TBO) yang bertugas membantu mengangkuti barang-barang keperluan
TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (Grib), Rosario de Marshall alias Hercules dan Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo kini saling sikut.
Hercules awalnya merespons Sutiyoso yang mengatakan baret merah Grib Jaya mirip milik tentara khususnya Kopassus.
Untuk itu, Sutiyoso setuju agar UU Ormas direvisi. Sutiyoso mengatakan untuk memproleh baret merah tersebut, butuh perjuangan keras.
Namun, pernyataan Sutiyoso membuat Hercules marah, Hercules meminta agar Sutiyoso tidak mengurusi ormas.
Selain itu Hercules juga mengatakan bahwa Sutiyoso sudah bau tanah.
Namun ucapan Hercules tersebut ditanggapi keras oleh Gatot Nurmantyo.
Gatot mengatakan pernyataan Hercules ke Sutiyoso yang disebut bau tanah, juga berarti menghina pensiunan Kopassus.
"Satu, dia menghina pensiunan Kopassus. Hei, kau juga menghina Presiden saya. Jenderal Prabowo itu, Komandan Jenderal Kopassus, Pangkostrad, presiden saya, kau bilang bau tanah lagi. Saya juga bau bau tanah," terang Gatot tegas.
"Yang sopan bicara. Para purnawirawan itu, tidak ada satupun kata akan menghianati negara. Justru mendukung," ujarnya.
Terbaru, Gatot Nurmantyo membongkar masa lalu Hercules.
Kata Gatot Nurmantyo, Hercules sempat dipekerjakan sebagai tenaga bantuan operasi (TBO) yang bertugas membantu mengangkuti barang-barang keperluan militer saat di Timor Timur.
"Begini, kita kan prajurit-prajurit di sana merasa sudah dibantu, dibawain barang-barangnya kayak gitu. Maka, dibawa ke Jakarta dan Solo untuk supaya kesejahteraannya, kehidupannya lebih baik, berubah lah."
"Tapi, justru dia mengata-ngatai pensiunan, padahal yang bawa dia ke sini sudah pensiun itu, zamannya tahun 80-an," ujar
Gatot menyinggung pernyataan Hercules selama ini berutang nyawa terhadap Prabowo Subianto.
Padahal menurut Gatot, jasa Hercules hanya sebatas mengangkuti barang-barang keperluan militer.
"Jasanya ngangkat-ngangkat barang, kan dibayar juga. Cuma karena Pak Prabowo ya mungkin hatinya baik, kan gitu kamu ikut, mungkin. Tapi, saya yakin bukan Prabowo juga (yang ajak ke Jakarta)," tambahnya.
Namun kini Hercules disebut tak ingat akan masa lalunya itu, dan berbalik menyerang TNI.
Gatot Nurmantyo tak terima Hercules sudah menghina Sutiyoso, purnawirawan jenderal TNI bintang tiga yang juga mantan Gubernur Jakarta (1997-2007).
"Saya juga purnawirawan tidak kau anggap kau ngomong seenak perut. Ingat kau dulu dpo, kau bisa ke Jakarta pakai apa. Sudah purnawirawan juga yang bawa kau ke sini, ngomong seenaknya, tidak sopan, sudah jadi raja kau?," kata Gatot sambil menunjuk ke arah kamera.
Gatot Nurmantyo juga mengecam keras aksi Hercules bersama Grib-nya selama ini, yang dianggap lebih sebagai kelompok preman dibanding ormas.
Gatot mengatakan bahwa Hercules adalah preman yang memakai pakaian ormas.
"Kamu itu adalah preman yang memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan bahwa kau itu preman," ujar Gatot.
"Di Jawa Barat kau mengatakan kalau ingin didukung oleh Grib, pertama mencintai dulu Grib, baru mencintai rakyat. Pakai dong otakmu!," kecam Gatot.
"Gubernur, Bupati, Wali Kota itu harus mencintai rakyat dulu, karena dia mendapat mandat dari rakyat, yang milih rakyat, bukan Grib. Preman itu," kata Gatot.
"Yang kedua, Ini yang membuat saya marah. Kejadian di Depok. Polisi itu adalah alat negara, yang melaksanakan ketertiban demi masyarakat. Ketika akan menangkap, dilawan dikepung. Negara apa ini? Alat negara, mobilnya dibakar lagi," ujar Gatot.
"Kalau saya diam, orang akan menyangka bahwa polisi sudah tidak ada. Kalahnya sama preman. Ini bahaya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Gatot.
Hercules Hina Sutiyoso
Sebelumnya Rosario de Marshall atau Hercules mengatakan dirinya tak takut dengan Sutiyoso, jenderal purnawirawan TNI yang juga mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan eks Gubernur DKI Jakarta.
Setelah Sutiyoso sebelumnya ikut menanggapi soal revisi undang-undang (RUU) Ormas yang tengah hangat dan digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Ketua umum (Ketum) Grib Jaya tersebut secara gamblang meminta Sutiyoso untuk diam.
Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025) melansir Tribunjakarta.com.
Ia mengaku tak takut dengan Sutiyoso.
Hercules bahkan menyebut Sutiyoso sudah bau tanah.
“Orang semua takut sama Pak Sutiyoso. Saya tidak. Saya bilang Anda itu mulut sudah bau tanah,” kata Hercules.
"Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita," tegas Hercules.
Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.
"Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut," jelasnya.
Isi Pernyataan Sutiyoso
Sebelumnya, Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang ORganisasi Masyarakat (Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Dalam mengutarakan opininya, Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman.
Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).
Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.
Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.
Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.
"Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan," kata Sutiyoso.
Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi Undang-Undang Ormas.
Ia berharap perubahan aturan juga mentenyuh tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.
"Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi Undang-Undang Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian."
"Saya tidak nyaman melihat ormas berpakaian yang terkesan lebih tentara dari tentara," paparnya.
Bang Yos tidak rela jika baret merah khas Kopassus ditiru ormas.
"Pasukan khusus misalnya, bagaimana kita itu untuk mendapatkan baret merah enam bulan latihannya, dari Batujajar, ke gunung hutan, jalan 10 hari ke Cilacap ke Nusakambangan pakai baret merah, tahu-tahu dipakai ormas-ormas ini, kita sangat kecewa lah," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
5 Kandidat Calon Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan, Ada Mahfud MD hingga Gatot Nurmantyo |
![]() |
---|
Wajah Mayjen TNI Rio Firdianto Memerah, Dilempar Batu Ketika Hadiri Pembongkaran Markas GRIB Sumut |
![]() |
---|
Hercules Curhat di Hari Ulang ke-57, Sebut GRIB Jaya Diperlakukan Tidak Adil: Tetap Semangat |
![]() |
---|
Dulu Sebut Bau Tanah, Sekarang Hercules Anggap Sutiyoso sebagai Bapak |
![]() |
---|
Hercules Cium Tangan Sutiyoso saat Berkunjung ke Rumahnya, Beri Kain Timor Simbol Permintaan Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.