Lama Diam, Sutiyoso Respons Disebut 'Bau Tanah', Minta Hercules Lakukan Hal Ini ke Gatot Nurmantyo
Namun meski minta maaf ke Sutiyoso, Hercules tidak melakukan hal yang sama kepada Gatort Nurmantyo
TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Lama diam, Letjen (purn) Sutiyoso akhirnya angkat bicara disebut bau tanah oleh Ketum GRIB Jaya, Rosario de Marshal alias Hercules.
Hercules diketahui menyebut Sutiyoso 'Bau Tanah'. Alasannya Sutiyoso protes soal baret berwarna merah yang dipakai anggota Ormas GRIB Jaya.
Sutiyoso merasa ada ormas yang lebih tentara dari tentara. Dia menyayangkan bahwa anggota Grib Jaya pakai baret berwarna merah yang identik milik Kopassus.
Untuk itu, Sutiyoso mengaku setuju agar UU ormas direvisi.
Menanggapi hal itu, Hercules ternyata tidak senang dan menyebut Sutiyoso 'bau tanah'.
Hercules juga mengaku tidak takut dengan Sutiyoso.
Menanggapi hinaan tersebut, eks Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmatyo meradang.
Dia menyemprot Hercules dan mengantakan apa yang diucapkan oleh Hercules tidak sopan.
Gatot bahkan menyinggung soal apa yang sudah Hercules lalukan kepada negara sehingga berani menghina Sutiyoso.
Tidak hanya Sutiyoso, Jawa Betawi juga berang dengan kelakuan Hercules dan memintanya tidak berkata seenaknya.
Baca juga: Diam Dihina Hercules, Sutiyoso Ternyata Masuk Daftar Jenderal Kopassus yang Dihormati Prabowo
Hercules Minta Maaf
Beberapa hari berselang, Hercules pun meminta maaf kepada Sutiyoso.
Hercules mengaku hormat kepada Sutiyoso terlebih Sutiyoso adalah prajurit Kopassus dan eks Wadanjen Kopassus.
Namun meski minta maaf ke Sutiyoso, Hercules tidak melakukan hal yang sama kepada Gatort Nurmantyo.
"Pak Sutiyoso yang menyinggung masalah ormas itu, saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso."
"Minta maaf sebesar-besarnya pada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarga semua," ungkap Hercules Kamis (1/5/2025) dikutip dari YouTube GRIB Tv.
Hercules kembali menegaskan dirinya mengaku salah terhadap Purnawirawan TNI, Sutiyoso.
Ia mengaku sangat hormat kepada Sutiyoso atas perjuangan-perjuangannya untuk Indonesia.
Baca juga: Blak-blakan, Hendropriyono Bela Hercules, Sebut Ketum GRIB Jaya Itu Mantan Pahlawan
"Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus Baret Merah, saya sangat hormat dan kagum dengan beliau."
"Atas kesalahan saya kemarin saya mengucap itu, saya minta maaf sebesar-besarnya. Sampai ke anak cucu saya minta maaf," jelas Hercules.
Respons Sutiyoso
Sutiyoso pun akhirnya bereakis setelah Hercules minta maa kepadanya.
Hercules menerima permintaan maaf Hercules yang sudah menghinanya 'bau tanah'.
Sutiyoso mengapresiasi kesadaran diri Hercules untuk minta maaf, apalagi kepada orang yang lebih tua.
"Saya menghormati lah ya, kesadaran dia untuk minta maaf. Saya ini orang tua, saya mengabdi negara lama. Lama di pemerintahan sipil, di pemerintahan TNI dan kalau minta maaf sama saya, saya terima," katanya seperti dikutip dari YouTube Seleb Oncam yang tayang pada Senin (5/5/2025).
Baca juga: Sikap Hercules Buat Marah Jenderal TNI, Hendropriyono Singgung Operasi Seroja: Dulu Dia Kepercayaan
Meski demikian, Sutiyoso memberikan syarat kepada Hercules.
Dia meminta Hercules untuk memohon maaf kepada purnawirawan Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo.
"Tapi juga selayaknya dia minta maaf kepada Jenderal Purnawirawan Gatot," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (Grib), Hercules, sempat meluapkan kekesalannya kepada Sutiyoso, purnawirawan jenderal TNI bintang tiga yang juga Gubernur Jakarta (1997-2007).
Hal itu karena Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Sutiyoso dalam ucapannya sempat mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman, dalam tayangan Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).
Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.
Dia mengakui, bersinggungan dengan ormas bak preman adalah pengalaman buruk.
Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.
"Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan," kata Sutiyoso.
Karena pengalamannya ini, Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi UU Ormas.
Dirinya lantas berharap ada penegakan tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.
"Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian."
Hendropriyono Bela Hercules
Mantan kepala Badan Intelejen Indonesia (BIN), Abdullah Mahmud Hendropriyono atau yang biasa disebut AM Hendroproyono buka suara di tengah kisruh Ketum GRIB Jaya Hercules.
Hercules diketahui tengah bertikai dengan eks Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo hingga pria yang menyebutnya sebagai Jawara Betawi.
Pertikain di antara mereka berawal dari Hercules yang marah terhadap eks Wadanjen Kopassus, Sutiyoso.
Sutiyoso disebut Hercules dengan kalimat bau tanah setelah mengomentari baret merah anggota GRIB JAYA yang diangap Sutiyoso mirip dengan baret Kopassus.
Sutiyoso mengatakan bahwa baret merah Kopassus didapatkan dengan penuh perjuangan dan penderitaan. Sutiyoso merasa tidak rela bila baret merah juga dipakai ormas GRIB.
Mendapat komenter tersebut, Hercules meradang. Dia menyebut Sutiyoso bau tanah dan mengaku tidak takut kepada Sutiyoso.
"Orang boleh takut kepada bapak Sutiyoso, saya tidak takut," katanya.
Ucapan Hercules akhirnya direspons oleh Gatot Nurmantyo dan Jawara Betawi. Keduanya menyebut Hercules kelewatan sehingga mengecam perkataan Hercules.
Hercules akhirnya minta maaf kepada Sutiyoso namun tidak kepda Gatot Nurmantyo.
Kini lewat sebuah wawancara dengan Youtube Prof. Rhenald Kasali, Hendropriyono berani mengungkapkan hal berbeda soal sosok Hercules.
Hendropriyono bahkan sempat menyebut Hercules mantan pahlawan yang turut berjuang demi negara Indonesia.
Perjuangan Hercules dibuktikan dengan kehilangan anggota badan dalam perang di Timur-Timur.
"Kalau cuma soal Hercules, saya rasa kita juga harus berpikir dingin, walaupun hatinya mungkin panas," kata Hendropriyono dikutip dari Youtube Prof. Rhenald Kasali, Minggu (4/5/2025).
Hendropriyono menjelaskan, bahwa Hercules, yang kala itu bertugas sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO) di Timur-Timur, bersama para tentara TNI adalah korban konspirasi internasional.
Bahkan, ia mengakui dirinya, termasuk para perwira yang bertugas kala itu dan Prabowo Subianto juga korban serupa.
"Ini semuanya korban konspirasi internasional. Kita jangan lupa kenapa kalau dinilai meresahkan, berarti kan masalah pembinaan, sebenarnya kan bekas teroris, ini bukan bekas teroris ini bekas pahlawan yang sebenarnya harus kita bina secara sistemik," pungkasnya.
Menurut Hendropriyono, Hercules dan para prajurit TNI di tahun 70-an merupakan korban dari konspirasi global.
"Yang nyuruh kita ke Timtim dulu siapa? Amerika. Dia mau balas kekalahannya di Vietnam. Tahun 74 dia kalah, 75 saya bulan Februari masuk operasi Seroja. Di perbatasan sana nanyak spanduk viva Amerika. Tapi 98 kita diusir," tutur Hendropriyono.
Ia juga mengatakan kalau Hercules cs adalah korban dari transisi itu termasuk juga perwira-perwira yang saat dulu ikut dalam operasi tersebut.
"Para veteran, termasuk (Prabowo), ini semua kan korban konspirasi," jelas dia.
Jika Hercules saat ini dinilai meresahkan, kata dia, berarti masalahnya ada pada pembinaan.
Ia membandingkan dengan para mantan teroris yang diberikan pembinaan oleh negara.
"Ini bukan bekas teroris, ini bekas pahlawan, yang sebanarnya harus kita bina secara sistemik," kata Hendropriyono lagi.
Sebab menurut Hendropriyono, Hercules juga ikut dilibatkan dalam operasi di Timor Timur saat itu.
Bahkan Hercules memiliki tugas penting, yakni pemegang kunci senjata dan peluru.
"Padahal dulu dia waktu di Timor Timur sebelum Timor Leste, dia itu kita percaya pegang kunci senjata dan peluru, dia yang pegang, jadi saking kita percayanya," ujarnya lagi.
Sehingga menurut dia, Hercules sebaiknya dibina, bukan dihilangkan.
"Jadi orang yang kita percaya sekarang berbuat apapun, jangan dibunuh, kasarnya. Walaupun pembunuhan itu perdata," ucap dia.
Sebab dengan begitu, kata Hendropriyono, bisa membuat rasa nasionalisme Hercules bisa langsung padam.
"Bukannya saya mau bela, saya tetap anti premanisme. Tapi kita kan punya hati nurani, kalau soal ini kan kecil," tandasnya.
"Masyarakat harus bisa menerima dulu cerita ini, harus sama-sama mengatasi premanisme secara sistemik," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
5 Kandidat Calon Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan, Ada Mahfud MD hingga Gatot Nurmantyo |
![]() |
---|
Wajah Mayjen TNI Rio Firdianto Memerah, Dilempar Batu Ketika Hadiri Pembongkaran Markas GRIB Sumut |
![]() |
---|
Hercules Curhat di Hari Ulang ke-57, Sebut GRIB Jaya Diperlakukan Tidak Adil: Tetap Semangat |
![]() |
---|
Dulu Sebut Bau Tanah, Sekarang Hercules Anggap Sutiyoso sebagai Bapak |
![]() |
---|
Hercules Cium Tangan Sutiyoso saat Berkunjung ke Rumahnya, Beri Kain Timor Simbol Permintaan Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.