Pemilihan Paus Baru
Seluruh Mata dari Penjuru Dunia Tertuju ke Kapel Sistina, Berharap Asap Putih Segera Muncul
Kapel Sistina adalah lokasi untuk memilih paus Baru pasca wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025
TRIBUN TANGERANG.COM, VATIKAN- Seluruh mata dari penjuru dunia saat ini sedang tertuju ke Kapel Sistina.
Kapel Sistina adalah lokasi untuk memilih paus Baru pasca wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025.
Kapel yang terkenal dengan lukisan langit-langit karya Michelangelo, telah dipersiapkan secara khusus untuk Konklaf.
Karpet menutupi seluruh lantai, dan meja serta kursi disusun untuk 133 kardinal pemilih yang akan berpartisipasi dalam pemilihan.
Tungku besar dipasang di tengah kapel untuk membakar surat suara setelah setiap pemungutan suara.
Cerobong akan mengeluarkan asap berwarna hitam jika belum ada Paus terpilih, dan putih jika seorang Paus telah terpilih.
Demi menjaga kerahasiaan proses, Kapel Sistina telah ditutup untuk wisatawan sejak 5 Maret.
Baca juga: Kardinal Suharyo Jadi Primadona di Vatikan, Dikerumuni Jurnalis hingga Diminta Warga Berikan Berkat
Para kardinal bersumpah untuk menjaga kerahasiaan, dan teknisi memastikan tidak ada perangkat perekam atau pengintaian elektronik di dalam kapel.
Tanpa Pemimpin Tertinggi
Saat ini Gereja Katolik memasuki masa sede vacante, periode tanpa pemimpin tertinggi.
Hari ini, proses pemilihan Paus baru dimulai dengan dua momen penting: Misa "Pro Eligendo Romano Pontifice" dan persiapan akhir Kapel Sistina untuk Konklaf.
Misa "Pro Eligendo Romano Pontifice" Doa Bersama untuk Bimbingan Ilahi
Pagi hari di tanggal 7 Mei 2025, Basilika Santo Petrus, para kardinal menghadiri Misa "Pro Eligendo Romano Pontifice" yang dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, Dekan Dewan Kardinal.
Misa ini merupakan tradisi penting sebelum Konklaf, di mana para kardinal dan umat Katolik berdoa bersama memohon bimbingan Roh Kudus dalam pemilihan Paus baru.
Misa Kudus yang dihadiri oleh Kardinal dari berbagai belahan dunia ini, juga bisa dihadiri oleh umat lain secara umum.
Pejabat Vatikan memberikan kesempatan bagi umat untuk terlibat dalam proses spiritual ini.
Proses Konklaf Sebuah Tradisi dan Kerahasiaan
Konklaf akan dimulai setelah perintah "Extra omnes!" dikumandangkan, yang berarti semua orang yang tidak berkepentingan harus meninggalkan kapel.
Para kardinal kemudian akan mengadakan pemungutan suara hingga seorang kandidat memperoleh dua pertiga suara untuk terpilih sebagai Paus.
Selama Konklaf, para kardinal akan tinggal di Domus Sanctae Marthae dan tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan dunia luar.
Cuaca di Sekitar Basilika Santo Petrus
Mendung menyelimuti area sekitar Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan dengan suhu udara maksimum sekitar 21°C dan suhu minimum sekitar 11°C.
Terdapat peringatan cuaca kuning untuk hujan dan badai petir di wilayah Lazio, yang mencakup Kota Vatikan, hingga pukul 23:59 waktu setempat.
Umat dan pengunjung diharapkan membawa payung atau jas hujan jika berencana berada di luar ruangan.
Harapan Seluruh Umat Katolik
Umat Katolik di seluruh dunia menantikan hasil Konklaf dengan harapan bahwa Paus baru akan melanjutkan reformasi dan membawa Gereja ke arah yang lebih inklusif dan relevan di era modern.
Mereka berharap pemimpin baru dapat menyatukan berbagai pandangan dan memimpin Gereja dalam menghadapi tantangan zaman.
Dengan dimulainya Konklaf hari ini, Gereja Katolik berada di ambang babak baru dalam sejarahnya, menantikan pemimpin spiritual yang akan membimbing umat menuju masa depan yang penuh harapan dikutip dari wartakota
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Paus Leo XIV Pernah Diramalkan Menjadi Paus saat Berumur 6 Tahun oleh Tetangganya |
![]() |
---|
4 Fakta Paus Leo XIV, Poligot hingga Disebut sebagai Paus 'Soft Spoken' |
![]() |
---|
Berciri 'Soft Spoken' Paus Leo XIV Orang Amerika yang Paling Tidak Amerika, Trump Tak Sabar Bertemu |
![]() |
---|
Paus Leo XIV Jadi Paus Pertama dari Amerika Serikat, Berikut Profil Robert Francis Prevost |
![]() |
---|
Breaking News: Habemus Papam, Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat Jadi Paus Leo XIV |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.