Umur Mutasi Sehari, TB Hasanuddin Duga Ada Kemungkinan 'Arahan' Jokowi dalam Mutasi Letjen Kunto

Namun mutasi Letjen Kunto ternyata cuma berlaku sehari. Keesokan harinya mutasi itu dibatalkan. Hal ini membuat publik kaget dan bertanya-tanya apa

Editor: Joseph Wesly
(TikTok)
MUTASI KUNTO DIBATALKAN- Mutasi Letjen Kunto dibatalkan. Sebelumnya Letjen Kunto dimutasi sebagai staf khusus KSAD dari posisi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. (TikTok) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA-Politikus PDIP buka suara soal kisruh mutasi Letjen Kunto.

Kunto yang sebelumnya merupakan Pangkogabwilhan I dimutasi menjadi staf khusus KSAD.

Namun mutasi Letjen Kunto ternyata cuma berlaku sehari. Keesokan harinya mutasi itu dibatalkan.

Hal ini membuat publik kaget dan bertanya-tanya apa yang terjadi di tubuh TNI.

Apalagi Letjen Kunto diganti di tengah adanya usulan purnawirawan TNI dan Try Sutrisno untuk mengganti Wapres Gibran.

Try Sutrisno adalah Wapres ke-6 dan eks Panglima ABRI. Letjen Kunto diketahui adalah anak Try Sutrisno.

Publik merasa ada hubungan mutasi itu dengan adanya usulan ganti Wapres tersebut.

Terlebih lagi pengganti Letjen Kunto disebut eks ajudan Jokowi.

Kisruh mutasi itu pun dikomentari oleh Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin.

Anggota Komisi I DPR ini menilai mutasi terhadap Letjen Kunto Arief Wibowo ada hal yang aneh dari sisi proses.  

Sebab dalam mutasi dan rotasi perwira tinggi, harus melewati proses yang panjang dalam Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).

Baca juga: Prabowo Duduk Bareng dan Beri Hormat ke Try Sutrisno di Tengah Usulan Ganti Wapres Gibran

 Sedangkan dalam mutasi Letjen Kunto yang akhirnya dibatalkan, TB Hasanuddin melihat adanya keanehan yang terjadi dalam prosesnya.

"Namanya mutasi pada level atas itu ada Wanjakti, keputusannya itu digodok di staf, staf itu mulai dari Pabanda, dari Paban Madya, dari Paban Madya masuk ke Paban, dari Paban masuk ke Waaspers, dari Waaspers baru ke Aspers, dari Aspers baru ke Kasum, setelah diparaf baru Panglima TNI," ujar TB Hasanuddin dalam acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (5/5/2025).

"Panjang sekali, kalau mau diikuti. Berarti ini dalam keadaan, mohon maaf, pembangkangan menurut hemat saya. Kok ujug-ujug langsung ditandatangani oleh Panglima TNI dan diumumkan, ini aneh," sambungnya.

Ia pun menduga kemungkinan adanya arahan "Presiden ke-7" dalam keputusan mutasi terhadap Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, yang merupakan putra Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved