Banjir di Ciledug Kota Tangerang Surut, Proyek Galian Drainase Disebut Hambat Aliran Air

Ketinggian banjir tadi malam mulai dari 30 sentimeter (cm) sampai 50 cm yang merendam sejumlah pemukimam warga dan juga ruas jalan arteri

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
(TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)
BANJIR CILEDUG SURUT- Suasana arus lalu lintas yang normal di Jalan KH Ashari depan Perumahan Ciledug Indah, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, Rabu (14/5/2025). Kawasan ini Selasa (13/5/2025) malam banjir dilanda banjir hingga 40 cm. (TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro) 
Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNTANGERANG.COM, CILEDUG - Banjir yang merendam sejumlah wilayah dan ruas jalan di Kota Tangerang sejak Selasa (13/5/2025) malam telah kembali surut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Andia S Rahman mengatakan, banjir sempat merendam sejumlah titik di Kecamatan Ciledug dan juga Karang Tengah.
"Ketinggian banjir tadi malam mulai dari 30 sentimeter (cm) sampai 50 cm yang merendam sejumlah pemukimam warga dan juga ruas jalan arteri yang dilewati kendaraan," ujar Andia, Rabu (14/5/2025).
Adapun banjir yang melansa pemukiman warga ialah di Perumahan Griya Kencana setinggi 45 cm, Kawasan Masjid Darussalam setinggi 30 cm.
Sementara untuk ruas jalan yang sempat terendam banjir berada pada Jalan Ciledig Indah 2 dengan ketinggian 40 cm hinga 50 cm.
"Adapun penanganan yang kami lakukan diantaranya membantu mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir," tuturnya.
Sementara itu salah seorang warga sekitar, Narso menyebut, banjir telah terjadi sejak sore hari sekira pukul 18.00 WIB akibat intensitas hujan yang turun tinggi.
Akibatnya ratusan rumah warga yang tinggal di pemukiman Ciledug Indah 1 dan Cileduh Indah 2 terdampak banjir hingga malam hari lantaran hujan tak kunjung berhenti.
"Hujan deras sudah mulai turun sekira pukul 17.30 WIB, karena hujannya enggak berhenti kira-kira abis mahrib air sudah mulai naik dan malam harinya banjir masuk ke rumah warga," kata dia. 
Selain hujan deras yang turun dengan waktu yang lama, banjir yang melanda rumah warga juga disebabkan oleh adanya proyek galian saluran air yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang.
Proyek perbaikan drainase yang belum rampung tersebut membuat air tidak dapat mengalir dari dalam gorong-gorong untuk menuju Kali Angke, sehingga meluap ke pemukiman padat penduduk.
Menurut dia, banjir yang terjadi tadi malam dalam waktu yang singkat baru terjadi kali ini lantaran sebelumnya banjir baru melanda ke rumah warga ketika hujan turun dalam durasi waktu lebih dari 2 jam.
"Saya juga kaget semalem perasaan hujan baru sebentar belum ada 30 menit kok udaj banjir aja, biasanya banjir itu terjadi kalau hujan terus selama 2 sampai 3 jam," tuturnya.
"Ternyata memang air enggak bisa mengalir karena ada proyek galian milik Pemda, sebenarnya kalau Kali Angke itu ketinggiannya masih normal, hanya saja proyek pembangunan drainase menghambat laju air," ungkapnya.
Kemudian salah seorang pengendara yang melintas di Jalan Kyai Hasyim Ashari, Wahyu menyebut, banjir telah surut sejak pagi tadi.
Sehingga arus lalu lintas pengendara yang menuju Daerah Khusus Jakarta dapat melaju dengan normal tanpa ada kendala hambatan seperti macet. 
"Alhamdulillah tadi pagi saya lewat Ciledug sudah lancar, enggak ada macet sama sekali. Padahal saya kira awalnya bakal macet karena banjir, apalagi ini hari pertama kerja setelah libur Hari Raya Waisak," terangnya. (m28)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved