Berita Jakarta

15 Mahasiswa Ditetapkan Tersangka Buntut Demo Ricuh di Depan Balai Kota DKI Jakarta

Polisi telah menetapkan 15 dari 93 mahasiswa yang ditangkap terkait demo peringatan Reformasi yang berujung ricuh di depan Balai Kota DKI Jakarta.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Joko Supriyanto
HO/Tribunnews.com
DEMO MAHASISWA TRISAKTI - Aksi unjuk rasa elemen mahasiswa Universitas Trisakti berujung pada kericuhan di depan Gedung Balai Kota Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025). Dari rekaman CCTV terlihat massa mahasiswa dan aparat bertikai di depan pagar. 

"(Aksi mahasiswa di) Depan Balai Kota, 7 polisi terluka," ujar Susatyo, saat dikonfirmasi, Rabu malam.

Ia juga menuturkan bahwa ada massa aksi yang turut diamankan, tetapi jumlahnya tak diungkapkan.

"Ya (ada yang diamankan), tunggu rilis resmi," ucapnya, secara singkat. 

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa sebelumnya ricuh di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/5/2025). 

Nampak, massa aksi menggunakan almamater berwarna biru dongker itu mengepung pintu pagar depan kantor Gubernur DKI Jakarta.

Terlihat juga satu mobil komando yang di atas terdapat beberapa mahasiswa berteriak menggunakan mikrofon.

Mobil komando tersebut disertai dengan tulisan “Suara Rakyat”.

Kemudian tepat di depan mobil komando mahasiswa, terdapat mobil komando lainnya yang di atasnya Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, berteriak dengan lantang untuk menjaga keadaan agar tetap kondusif.

Tetapi massa aksi tidak ingin berdiskusi dua arah, massa aksi bahkan tak nampak membawa atribut demonstrasi seperti bendera, spanduk atau poster berisi tuntutan.

Akibat tidak adanya kesepahaman, massa aksi dan pihak kepolisian pun ricuh.

Polisi yang berjaga langsung mengadang massa yang mencoba untuk masuk, hingga terjadi aksi saling dorong yang memanas di depan gerbang.

Aksi saling dorong antara aparat dan massa berlangsung memanas bahkan mengganggu kenyamanan masyarakat karena hingga menutup arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan. 

"Ini sudah anarkis, kalian sudah melakukan pemukulan terhadap anggota saya, ini sudah tindak pidana,” ungkap Susatyo dari atas mobil komando.

Alhasil, dikarenakan semakin tidak kondusif massa aksi yang menggunakan almamater dongker itu akhirnya dibawa menggunakan Transjakarta menuju Polda Metro Jaya. (m31)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved