Alasan Gelandang Naturalisasi China Yang Mingyang Tak Gentar Lawan Timnas Indonesia

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Timnas China melawan Timas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 5 Juni 2025.

Laga ini merupakan laga hidup dan mati untuk kedua tim.

Satu di antara tim yang kalah dipastikan akan gugur dan tidak bisa berlaga di Piala Dunia 2026.

Pentingnya laga ini membuat kedua tim menyusun strategi untuk bisa memenangkan tim.

Timnas Indonesia diketahui memiliki banyak pemain naturalisasi yang bisa diandalkan menghadapi China.

Meski memiliki banyak pemain naturalisasi yang bermain di luar negeri tidak membuat Timnas China gentar.

Apagi Timnas China pernah mengalahkan Timnas Indonesia 5 oktober 2024 lalu dengan skor 2-1.

Menjelang pertemuan lanjutan, gelandang naturalisasi China, Yang Mingyang, mengaku tak takut menghadapi Timnas Indonesia.

Baca juga: Timnas Wajib Waspada, Pelatih Timnas China Sudah Siapkan Stategi Khusus Lawan Garuda

Meski memiliki banyak pemain yang bermain di klub Eropa, pemain kelahiran Basel Swiss ini malah percaya banyaknya pemain Timnas Indonesia yang bermain di Eropa justru memberikan keuntungan untuk timnya.

Mantan pemain klub asal Swiss, Grasshoppers, tersebut mengatakan bahwa pemain Eropa memang memiliki kelebihan di dalam lapangan.

Namun, dia mengingatkan bahwa hal ini juga bisa menjadi keuntungan tersendiri buat China.

Pasalnya, Yang Mingyang pun pernah berkarier di Eropa dari Spanyol, Inggris, sampai saat ini memperkuat klub China, Chengdu Rongcheng.

Dengan kariernya tersebut, dia menilai bahwa tak akan mudah bagi pemain klub Eropa beradaptasi dengan cuaca Indonesia.

Oleh karena itu, Yang menilai bahwa faktor ini bisa menjadi keunggulan tersendiri bagi China karena ada beberapa pemain Timnas Indonesia yang juga terlambat bergabung.

Baca juga: Stefano Lilipaly Pede Timnas Pecundangi China karena Punya Segudang Pemain Naturalisasi

Oleh karena itu, Yang Mingyang menilai bahwa pemain Timnas Indonesia yang datang dari Eropa dinilai tak akan mudah beradaptasi.