Iduladha 2025

Dampak dari Efisiensi, Penjualan Hewan Kurban Domba di Tangerang Turun pada H-3 Iduladha 1446 H

Penjualan hewan kurban jenis domba di Kota Tangerang tak kunjung mengalami peningkatan yang signifikan pada tiga hari menjelang Iduladha 1446 Hijriah

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
LAPAK HEWAN KURBAN - Lapak pedagang hewan kurban jenis domba milik Hendra yang berlokasi di Jalan Maulana Hasanudin, Poris, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Selasa (3/6). 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, CIPONDOH - Penjualan hewan kurban jenis domba di Kota Tangerang tak kunjung mengalami peningkatan yang signifikan pada tiga hari menjelang Iduladha 1446 Hijriah.

Pasalnya jumlah permintaan hewan kurban di Kota Tangerang tersebut menurun dibandingkan dengan hari raya Iduladha tahun 2024 lalu.

Hal tersebut dialami oleh salah satu lapak dagangan hewan kurban jenis domba yang terdapat di tepi Jalan Maulana Hasanudin, Poris, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.

Pemilik lapak, Hendra mengaku, penjualan hewan kurban miliknya mengalami penurunan sebesar 20 persen.

Sebab ia baru 80 ekor domba untuk kurban yang terjual hingga tiga hari menjelang Idul Adha 2025 dari 100 ekor domba yang dibawa olehnya sejak awal membuka lapak.

"Tahun ini penjualan kurban menurun lebih dari 20 persen karena dari 100 ekor domba yang saya bawa, baru 80 saja yang terjual," ujar Hendra saat diwawancarai TribunTangerang.com, Selasa (3/6/2025).

Lebih lanjut ia menuturkan, selama 15 tahun berjualan hewan kurban domba baru kali ini penjualannya lesu.

Biasanya ia menyediakan 300 ekor domba untuk dijajakan dan selalu habis sejak sepekan menjelang perayaan Idul Adha yang membuatnya pesimis dapat menjual 20 ekor domba hanya dalam kurun waktu tiga hari saja.

"Saya mulai membuka lapak hewan kurban H-20 Idul Adha, biasanya setiap hari selalu ada pembeli dan penjualan meningkat sejak satu pekan sebelum Idul Adha," kata dia.

"Tapi tahun ini penjualan lesu, makanya mungkin enggak habis domba yang saya jual untuk hewan kurban ini," sambungnya.

Menurutnya, kebijakan efisiensi yang diterapkan oleh Pemerintah Pusat turut memberikan dampak rendahnya minat masyarakat untuk berkurban di tahun ini.

Sebab mayoritas pelanggan yang membeli hewan kurban domba adalah masyarakat umum yang datang secara perorangan yang kerap menggunakan biaya sendiri.

Terlebih Idul Adha tahun 2025 ini bertepatan dengan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SMPB) yang membuat masyarakat lebih mengutamakan pendidikan anak-anak dibanding dengan berkurban.

"Mungkin masyarakat lagi kesulitan masalah keuangan, soalnya bareng sama pendaftaran sekolah, apalagi sekarang  pemerintah lagi marak efisiensi," tuturnya.

"Karena yang belanja ke lapak saya adalah individual atau per orangan yang ingin kurban, jadi ketika penghasilan turun mereka engga berkurban," ungkapnya.

Berbanding terbalik dengan penjualan yang dialami oleh pedagang, Pemerintah Kota Tangerang menyebut kebutuhan hewan kurban pada Iduladha 2025 kali ini mengalami peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan tahun lalu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Muhdorun memperkirakan 17.000 ekor hewan kurban akan disembelih saat Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah.

"Tahun ini kami perkirakan kebutuhan hewan kurban sekitar 17.000 ekor, dengan dominasi kambing dan sapi, khusus untuk sapi diprediksi berada pada kisaran 6.000 hingga 7.000 ekor," ujar Muhdorun.

Adapun estimasi kebutuhan hewan kurban tersebut didasadi pada data permintaan tahun-tahun sebelumnya serta hasil pemantauan distribusi hewan kurban oleh para peternak dan pedagang lokal.

Pasalnya pada Iduladha 2024 lalu tercatat terdapat 229 lapak penjualan hewan kurban. Dari ratusan lapak tersebut rincian penjualan hewan kurban sejumlah 6.482 ekor sapi, 10 ekor kerbau, 6.503 ekor kambing dan 3.062 ekor domba.

"Tahun lalu kebutuhan hewan kurban di Kota Tangerang berada di angka 16.057 ekor, karena permintaan naik 10 persen maka dari itu prediksi kami pemesanan hewan kurban di Kota Tangerang tahun ini mencapai 17.000 ekor," paparnya.  

Menyikapi adanya peningkatan kebutuhan hewan kurban tersebut, Pemerintah Kota Tangerang menegaskan untuk terus memperketat pengawasan lalu lintas hewan kurban.

Hal itu dilakukan, guna memastikan hewan yang masuk ke wilayah Kota Tangerang dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit, terutama penyakit mulut dan kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease atau LSD.

Masyarakat Kota Tangerang juga tetap diimbau untuk membeli hewan kurban dari tempat penjualan resmi yang telah mengantongi izin dan memenuhi standar kesehatan hewan.

"Untuk informasi lebih lanjut dan pengajuan pemeriksaan hewan kurban, masyarakat dapat menghubungi DKP Kota Tangerang melalui layanan hotline atau mengakses website resmi Pemkot Tangerang," kata dia. (m28)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved