Wawancara Eksklusif

Resmi Menjabat Lagi, Wali Kota Tangsel Dihadapkan Oleh Darurat Sampah

Satu persoalan yang mencuat dan mendesak untuk ditangani adalah krisis sampah di Tangsel dengan produksi harian yang mencapai 1.000 ton

|
TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mic
WANSIF WALI KOTA TANGSEL - Benyamin Davnie melakukan wawancara eksklusif bersama TribunTangerang.com di rumah dinas Wali Kota Tangsel, Serpong, Kota Tangerang Selatan, (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

Contohnya, saya coba dorong warga bikin kolam lele skala rumah tangga. Jadi sisa makanan bisa dialihkan ke pakan lele. 

Dalam 3 bulan, lele bisa dipanen. Selain itu, ada budidaya maggot (larva BSF), yang bisa mempercepat penguraian sampah organik. Kami juga bantu masyarakat yang punya inisiatif kreatif mengolah sampah plastik jadi papan bangunan.

Apakah ada kerja sama juga dengan institusi lain?

Dari Bali dan Sleman, ada alat pencacah sampah plastik yang bisa ubah jadi bahan bakar.

Persatuan Insinyur Indonesia menawarkan insinerator mini (5-10 ton per hari). Saya masih tunggu prototipenya. BRIN bantu kami dengan penyemprotan anti-bau dan riset pengelolaan lindi.

Sanitary landfill kami jajaki kerja sama dengan Kabupaten Pandeglang. Karena ke Kabupaten Tangerang tidak memungkinkan, bahkan beberapa lokasi seperti Nambo dan Cibinong di Jawa Barat tidak bisa diakses karena masalah regulasi dan kapasitas.

Apa tantangan paling berat dari semua ini?

Pertama, lahan terbatas. Tangsel kota padat, dan tanah makin mahal. Tidak mudah cari lokasi baru untuk TPA atau TPST.

Kedua, partisipasi warga belum maksimal. Meski program rumah tangga berjalan, belum masif. Masih banyak yang buang sampah campur tanpa pilah.

Artinya pendekatan dari hulu sampai hilir, kami fokuskan PSEL sebagai solusi hilir, tapi hulu-nya juga harus kuat. Kalau sampah organik bisa dikurangi dari rumah, maka beban di hilir akan jauh berkurang.

Apa imbauan Pak Wali ke warga Tangsel?

Saya harap masyarakat bisa lebih peduli. Mulai dari hal kecil, pisahkan sampah di rumah, manfaatkan sisa makanan, gabung bank sampah, eksperimen dengan kolam lele atau maggot.

Sampah bukan cuma urusan pemerintah, tapi urusan kita semua. Kalau kita kerja sama, saya yakin krisis ini bisa ditangani. (m30)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News,hjnm  

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved