Trump Umumkan Gencatan Senjata Total AS-Iran Usai Serangan Rudal ke Pangkalan Militer di Qatar

Presiden AS Donald Trump mengumumkan terjadinya gencatan senjata usai penyerangan Iran terhadap pangkalan udara Amerika Serikat (AS) Al-Udeid di Qatar

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
Twitter WhiteHouse
AMERIKA Serikat-Presiden Amerika Serikat Donald Trump gelar konferensi pers kecelakaan pesawat di Washington DC pada Kamis (30/1/2025) waktu setempat 

Terkait gencatan senjata ini, situs berita Reuters hingga BBC.com juga telah mempublikasikannya. Mereka menulis bahwa Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa kedua negara Israel dan Iran telah sepakat atas gencatan senjata "lengkap dan total".

Gencatan tersebut mulai berlaku dengan tujuan mengakhiri konflik 12 hari antara kedua negara, beberapa saat setelah kedua pihak mengancam akan melakukan serangan baru.

Respons AS atas Balasan Iran

Dilansir dari Al-Jazeera.com, Kimberly Halkett yang merupakan korespondennya, melaporkan dari Washington DC, mengatakan bahwa Trump berada di Situation Room Gedung Putih saat serangan Iran ke pangkalan udara AS di Qatar,

Kedutaan Besar AS dan Inggris di Qatar sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan yang merekomendasikan agar warga negara mereka tetap tinggal di dalam rumah hingga pemberitahuan lebih lanjut. 

Pihak Qatar juga menyatakan bahwa pihaknya sempat menutup wilayah udaranya sebagai langkah pengamanan, meskipun kini wilayah udaranya telah dibuka kembali.

Negara-negara dengan jumlah pasukan AS terbanyak termasuk Qatar, Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Instalasi-instalasi ini berfungsi sebagai pusat penting untuk operasi udara dan laut, logistik regional, pengumpulan intelijen, dan proyeksi kekuatan.

Negara-negara Teluk lainnya – termasuk Kuwait, Oman, Bahrain, dan UEA – juga sempat menutup wilayah udara mereka. Sejak itu, semuanya telah dinyatakan normal kembali.

Informasi yang dihimpun Warta Kota dari berbagai sumber, diketahui bahwa Pangkalan Udara Al Udeid adalah pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah, didirikan pada tahun 1996. 

Dengan luas sekitar 24 hektare (60 acre), pangkalan ini menampung hampir 100 pesawat serta drone. Pangkalan ini juga menampung sekitar 10.000 personel dan menjadi markas depan Komando Pusat AS (CENTCOM) dan telah menjadi pusat operasi di Irak, Suriah, dan Afghanistan. (m40)

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved