Portal yang Dipasang Warga Dibongkar, Satu Anak Terancam Tak Lanjut Sekolah

setelah portal dicopot, muncul pertanyaan besar, bagaimana nasib anak-anak yang belum diterima di SMAN 3 Tangsel?

TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico
KISRUH SPMB TANGSEL - Mujianto menjelaskan nasib anak-anak yang tidak diterima Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur domisili (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

"Sesuai kesepakatan, hari ini akses di SMAN 6 dan SMAN 3 dibuka kembali," ujar Teguh saat ditemui di Polsek Pamulang, Tangsel, Senin (14/6/2025).

Ia menegaskan bahwa masyarakat kini sudah memahami situasi dan kondisi yang ada. 

Menurutnya, jalan yang ditutup adalah jalan umum, sehingga jika penutupan tetap dilakukan, dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap ketertiban umum bahkan berpotensi masuk ranah pidana.

"Tadi Pak Kasatpol PP juga sudah menyampaikan bahwa ini bukan lagi ranah sekolah. Ini sudah menjadi persoalan tentang kenyamanan dan ketertiban umum, serta ketidakpahaman masyarakat," tutup Teguh.

Sebagai informasi, warga lingkungan RW Wong Pitu, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangerang Selatan yang tinggal di sekitar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 menyuarakan tuntutan mereka terkait Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).

Puluhan warga meminta agar sekolah menyediakan kuota khusus setiap tahun bagi anak-anak yang tinggal di wilayah sekitar, minimal satu kelas.

Permintaan ini muncul setelah banyak anak-anak dari lingkungan terdekat sekolah tidak diterima melalui jalur Domisili, meskipun jarak rumah mereka hanya belasan meter dari SMAN 3 Tangsel. (m30)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved