Diplomat Muda Tewas

Bantah Polisi, Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim Sebut Ada Luka Memar di Wajah dan Tubuh Arya Daru

Yusuf mengatakan bahwa ada memar di wajah Arya belum bisa dipastikan oleh pihaknya apakah disebabkan karena adanya tindak kekerasan

Editor: Joseph Wesly
(instagramindonesiainpenang)
LEBAM DI TUBUH ARYA DARU- Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Yusuf Warsyim, mengakui adanya luka memar di wajah dan tubuh Arya Daru. Hal ini berbeda dengan pengakuan awal kepolisian. (instagramindonesiainpenang) 

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil mengeluarkan pernyataan mengejutkan soal tewasnya diplomat muda Kemenlu, Arya aru,

Diketahui hingga kini polisi belum berhasil menyibak tabir soal penyebab kematian alumnus HI UGM tersebut.

Meski polisi sudah berhasil mengungkap fakta-fakta soal tewasnya Arya Daru namun hingga kini polisi belum menyimpulkan penyebab kematian Arya Daru.

Tewanya pria asal Yogyakarta ini membuat kubu terbelah. Ada yang menduga korban bunuh diri ada juga ynag menduga korban dibunuh.

Terbaru, politikus PKS Nasir Djamil mengatakan bahwa Arya Daru merupakan korban pembunuhan.

Katanya Arya Daru tewas akibat dibunuh seseorang.

Dia bahkan mengartakan ada pelaku yang mengakibatkan tewasnya pria berusia 39 tahun tersebut.

Nasir juga mengeklaim pelaku melakukan pembunuhan terhadap Arya dengan cara yang rapi.

"Ini sebenarnya tantangan dan pembuktian bagi Polri Presisi untuk menyibak tabir gelap kasus kematiannya."

"Sebab tentu saja, sangat rapi sebenarnya pelaku itu (melakukan pembunuhan terhadap Arya) karena (kamar dibuat seakan) terkunci dari dalam," katanya dikutip dari program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Senin (28/7/2025).

Bahkan, Nasir mengeklaim telah memiliki foto terkait kondisi tubuh Arya di mana menurutnya, ada lebam di beberapa bagian.

Dengan bukti tersebut, Nasir menduga kuat Arya tewas bukan karena bunuh diri tetapi memang dibunuh oleh seseorang.

"Saya mendapatkan foto-foto terkait dengan kondisi korban di mana seluruh jari tangannya itu berwarna biru, kemudian ada lebam di leher, ada lebam di pangkal tangan yang itu menunjukkan bahwa memang spekulasi atau isu-isu bahwa korban bunuh diri itu sangat tidak masuk akal," ujarnya.

Nasir pun berharap agar kepolisian selalu mengedepankan pendekatan investigasi secara saintifik atau scientific crime investigation dalam pengungkapan kematian Arya.

Dikutip dari laman Polri, scientific crime investigation adalah sebuah metode yang memadukan antara teknik prosedur dan teori ilmiah dalam menangani suatu kasus kejahatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hukum.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved