Respons Rocky Gerung Prabowo Hapus Tantiem untuk Direksi hingga Komisaris BUMN

Apalagi komisaris BUMN disebut bisa meraup uang dengan jumlah fantatis bila menerima Tantiem

Editor: Joseph Wesly
(Warta Kota/Henry Lopulalan)
TANTIEM DIHAPUS- Rocky Gerung merespons Tantiem yang dihapus Prabowo. Prabowo menghapus Tantiem karena diangap akal-akalan komisaris BUMN mendapat uang besar. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

"Kalau direksi itu, komisaris itu keberatan [tantiem dihapus, red.], segera berhenti, saudara-saudara sekalian," ujar Prabowo.

Manjakan Elite

Merespons hal itu, pengamat politik sekaligus ahli filsafat Rocky Gerung angkat bicara soal aksi Prabowo tersebut.

Dia menilai keputusan Presiden RI Prabowo Subianto yang akan menghapus pemberian tantiem kepada direksi atau komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) patut diapresiasi.

Saat menanggapi langkah Prabowo menghapus tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN, Rocky Gerung menyinggung soal kalangan elit atau oligarki yang berkaitan dengan Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Dengan dihapusnya tantiem, kata Rocky, Prabowo membuat kebijakan yang berbeda dari Jokowi, yang dulunya mementingkan kalangan elit tertentu saat masih berkuasa.

"Terasa memang akhir-akhir ini, ada urgensi dan energi dari Presiden Prabowo untuk menghasilkan kebijakan yang sungguh-sungguh bersifat populis, artinya mengabaikan hal-hal yang di era Pak Jokowi diservis habis-habisan melalui APBN. Karena itu menghilangkan tantiem," ujar Rocky Gerung, dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube miliknya, Rocky Gerung Official, Sabtu (16/8/2025).

Menurut mantan dosen filsafat di Universitas Indonesia (UI) ini, Prabowo ingin membuat kebijakan yang benar-benar untuk kepentingan rakyat, sesuai amanat UUD 1945.

Sehingga, Rocky menilai, Prabowo membuat kebijakan yang tidak populer bagi kalangan elit yang sebelumnya diistimewakan oleh Jokowi.

"Jadi pandangan publik melihat bahwa pengetahuan dan kedalaman pemahaman Presiden Prabowo terhadap arah bangsa ini, dia mulai dengan memperlihatkan apa yang memang sudah dirancang dari awal oleh para pendiri negeri ini," kata Rocky.

"Itu yang kelihatannya akan jadi patokan beliau untuk menghasilkan kebijakan yang bahkan tidak populer bagi segelintir elit yang sudah terbiasa atau dimanjakan melalui kebijakan Presiden Jokowi dalam 10 tahun ini," sambungnya.

Sebagai pengamat, Rocky Gerung membangun pandangannya tentang adanya dukungan oligarki terhadap Jokowi berdasarkan analisisnya terhadap pola kebijakan, relasi politik, dan dinamika ekonomi selama masa kepemimpinan ayah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tersebut.

Penghormatan kepada Rakyat

Rocky Gerung juga menilai, penghapusan tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN adalah langkah yang bijak dan bentuk penghormatan kepada rakyat.

Apalagi, ia menyebut, rakyat tidak bisa terus-terusan menanti manfaat ekonomi dari kebijakan yang memberikan kelonggaran atau keuntungan bagi orang kaya atau pemilik modal yang diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved