Pengeroyokan Wartawan di Serang
4 Orang Diamankan Polisi Terkait Kasus Pengeroyokan Wartawan dan Staf KLH di Serang
Adapun keempat orang tersebut yakni 2 oknum anggota Brimob berinisial TG dan TR serta dua petugas keamanan PT Genesis Regeneration Smelting.
TRIBUNTANGERANG.COM - Sebanyak empat orang yang diduga terlibat kasus dugaan kekerasan terhadap wartawan dan staf KLH yang terjadi di PT Genesis Regeneration Smelting, saat tugas peliputan hari ini, Kamis (21/8/2025) kini telah diamankan.
Adapun keempat orang tersebut masing-masing yakni 2 oknum anggota Brimob berinisial TG dan TR serta dua petugas keamanan PT Genesis Regeneration Smelting.
Kini keempat terduga pelaku pengeroyokan tersebut tengah menjalani proses pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut.
"Dua anggota yang sedang diperiksa berinisial TG dan TR. Pemeriksaan masih berjalan, dan hasilnya akan kami sampaikan secara resmi setelah proses selesai," ujar Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025).
Sementara itu Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko mengatakan pelaku lainnya masih dalam tahap pendalaman yang dilakukan Polres Serang.
"Nama-nama pelaku sudah kita kantongi. Dua orang security internal sudah kita amankan, sementara pelaku lainnya masih dalam pengejaran," kata Condro kepada TribunBanten.com, Kamis (21/8/2025).
Seperti diketahui, Insiden pengeroyokan terjadi saat kunjungan Kementerian Lingkungan Hidup di lokasi PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang.
PT Genesis Regeneration Smelting (PT GRS) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang peleburan timbal (lead smelting), berlokasi di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten.
Perusahaan ini dikenal karena mengolah aki bekas menjadi timbal (timah hitam), yang termasuk dalam kategori pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Kamis (21/8/2025) kemarin, sejumlah wartawan diserang oleh security pabrik bersama sejumlah anggota ormas dan beberapa orang diduga oknum anggota Brimob.
Akibatnya salah satu wartawan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Kombes Pol Didik Hariyanto menegaskan Polda Banten berkomitmen menegakkan hukum secara profesional dan transparan, termasuk terhadap anggotanya sendiri jika terbukti melakukan pelanggaran.
"Kami berharap masyarakat dan rekan-rekan media tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum terverifikasi. Percayakan prosesnya kepada kami," tambahnya.
Polda Banten juga membuka ruang bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan untuk membuat laporan resmi, agar penanganan kasus dapat berjalan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Kronologis Pengeroyokan
Delapan wartawan, termasuk reporter Tribun Banten, menjadi korban pengeroyokan saat meliput penyegelan pabrik pengolahan timbal PT Genesis Regeneration Smelting di Kecamatan Jawilan, Serang, Banten, Kamis (21/8/2025).
Insiden terjadi usai wawancara dengan pejabat Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH.
Ketika para wartawan hendak meninggalkan lokasi tiba-tiba diserang oleh oknum keamanan pabrik, ormas, dan diduga anggota Brimob.
Sejumlah wartawan terdiri dari wartawan TribunBanten.com, Detik.com, AntaraBanten, Jawa PosTV, SCTV, Bantennews, BantenTV dan beberapa wartawan lainnya dikabarkan mendapat aksi tak mengenakkan hingga mengalami pemukulan.
Salah satu korban, Rifky dari Tribun Banten, mengalami luka serius dan kini menjalani perawatan di RS Bhayangkara.
Menurut Rifky, dirinya sempat dipukuli orang di sekitar pabrik, diduga karyawan PT Genesis Regeneration Smelting.
"Saya dikeroyok, sudah sempat kabur, tapi jatuh ke selokan, terus masih dikejar dan dipukul, untungnya dilerai warga," kata Rifky.
"Yang saya inget, pelaku memakai seragam warna merah. Diduga karyawan pabrik."
Saat ini Rifky mengeluh pundaknya sakit dan telinganya berdengung. Rifky pun telah menjalani visum.
Sementara hasil visum sudah dipegang oleh pihak kepolisian Polsek Jawilan.
Sementara, wartawan nasional, Iqbal, yang saat ini berada di lokasi kejadian membenarkan hal tersebut.
"Betul, kejadiannya tadi pas kita liputan penyegelan pabrik di Jawilan," ujarnya kepada TribunBanten.com via sambungan telepon, Kamis.
Iqbal menyebut, peristiwa terjadi pada saat wartawan selesai wawancara pihak Kementerian Lingkungan Hidup.
Pada saat wartawan hendak pergi meninggalkan lokasi, secara tiba-tiba dipanggil oleh security pabrik dan sejumlah ormas yang berada di lokasi.
"Tiba-tiba kita diserang, pas kita mau balik anak-anak pada dihajar," ucapnya.
Salah satu wartawan TV nasional, Hendi menyebut bahwa insiden itu bermula saat mereka mendapat undangan liputan ke pabrik tersebut.
Keributan itu muncul saat wartawan hendak mengambil gambar, kemudian ada pelarangan dari security pabrik.
"Awalnya kita datang ke situ, dihalangi oknum diduga Brimob. Kita sempet bersitegang, bahkan sempat cekcok," katanya.
Namun pada saat rombongan dari Kementrian LH/BPLH datang ke lokasi, para wartawan baru bisa melakukan peliputan di pabrik tersebut.
Setelah peliputan selesai, dan wawancara narasumber selesai. Para wartawan berjalan untuk pulang.
"Pas mau pulang tiba-tiba dipanggil dan langsung diserang oleh para anggota Brimob dan Ormas, sambil bawa senjata tajam," ucapnya.
Nama 23 Pemain Timnas vs Arab Saudi, Calvin Verdonk Tidak Dimainkan |
![]() |
---|
787 PPPK Tahap II Kota Tangerang Dilantik, Terbanyak Berasal dari Kalangan Guru |
![]() |
---|
Tenggelam di Kepulauan Seribu, Tim SAR Masih Cari Satu Nelayan Asal Tangerang yang Hilang |
![]() |
---|
Kunjungi Tangerang, Gibran Dorong Penggunaan AI untuk Inovasi Sektor Pertanian |
![]() |
---|
Detik-detik Dramatis Penyelamatan Tujuh Nelayan Asal Tangerang yang Tenggelam di Kepulauan Seribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.