Virus Corona

Satgas: Butuh Waktu 2-3 Minggu Turunkan Angka Kematian Pasien Covid-19 Setelah Kasus Landai

Editor: Yaspen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dewi Nur Aisyah, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, menekan angka kematian harus sedikit bersabar.

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Dewi Nur Aisyah, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, menekan angka kematian harus sedikit bersabar.

Karena, menurutnya hasil dari strategi pemerintah dalam menekan angka kematian tidak bisa langsung terlihat.

"Kita harus lebih bersabar, karena angka kematian tidak langsung kasus turun dan angka kematian turun, dia butuh proses sekitar 2-3 minggu," kata Dewi, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Jaksa Agung: Saya Tidak Butuh Jaksa Pintar tapi Tak Bermoral, Cerdas tapi Tak Berintegritas

Dewi mencontohkan angka kematian yang terjadi para periode akhir Juli sampai Agustus.

Angka kematian pada akhir Juli masih tinggi dan kemudian terus menurun pada Agusutus 2021.

Bahkan saat ini turunnya angka kematian hampir separuhnya dibanding akhir Juli lalu.

Baca juga: Ini Penyebab Covid-19 Bisa Ganggu Sistem Syaraf Pusat Para Penyintas, Salah Satunya Suka Menempel

"Kita berhasil menurunkan angka kematian yang puncaknya di akhir Juli, kematian bisa ribuan."

"Sekarang sudah di angka sekitar 5.551, sekitar setengahnya sudah turun di puncak dia akhir Juli 2021," katanya.

Pada akhir Juli, angka harian kematian Covid-19 sekitar 1.700, sementara sekarang angkanya 793.

Baca juga: Waspada Gejala Post Covid-19 Neurologis Syndrome, dari Nyeri Kepala Hingga Lupa Cara Naik Motor

"Namun tetap catatan angka kematian ini masih jadi perhatian seluruh pihak, termasuk pemerintah pusat dan pemda untuk menekan angka kematian kita agar lebih baik," paparnya.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 189.571 orang per 1 September 2021, dan sebanyak 133.676 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 30 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 850.184 (21.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 689.797 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 468.686 (11.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 381.929 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 150.150 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 149.379 (3.6%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 128.751 (3.2%)

RIAU

Jumlah Kasus: 123.124 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 106.458 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 104.251 (2.5%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 95.512 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 86.473 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 65.545 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 59.185 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 57.867 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 52.130 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 46.753 (1.1%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 46.431 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 43.215 (1.1%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 42.181 (1.0%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 35.766 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 32.608 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 32.175 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 32.146 (0.8%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 31.849 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 28.042 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 25.733 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 22.421 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 22.177 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.615 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.302 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.749 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 11.509 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.174 (0.3%). (Taufik Ismail)