TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Masuk tahun ketiga kepemimpinan Ahmed Zaki Iskandar di Kabupaten Tangerang, ada, 15 program unggulan proses pembangunan sudah mencapai 67 persen.

Limabelas  program unggulan tersebut ditargetkan dapat rampung pada akhir tahun 2023.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang Taufik Emil mengatakan, tahun lalu pencapaian program baru mencapai 40 persen. 

Menurutnya, hal itu disebabkan karena beberapa program unggulan pada tahun 2020 mengalami refocusing dan realokasi akibat pandemi Covid-19.

"Seperti program Sanitren (Sanitasi Pondok Pesantren) yang harus mengalami refocusing anggaran untuk penanganan kesehatan, sosial dan ekonomi di Kabupaten Tangerang, khususnya yang berkaitan dengan Covid-19," ujar Taufik, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Episode Terakhir Drama Korea Hometown Cha-Cha-Cha Raih Rating Tertinggi dari Seluruh Penayangan

Baca juga: Fariz Dijemput Ahmed Zaki dari Rumah Sakit Ciputra Setelah Dirawat, Begini Hasilnya

Pada tahun 2021, Pemkab Tangerang kembali fokus untuk mencapai target harapan tahun ketiga yakni terlaksananya 15 program unggulan pencapaian angka di atas 60 persen.

Taufik juga menambahkan bahwa ada beberapa program yang menjadi fokus utama.

Antara lain peningkatan sumber daya manusia, peningkatan kesehatan dan peningkatan ekonomi kerakyatan. 

Kualitas pembangunan manusia menjadi fokus Pemkab Tangerang pada kurun 2021-2022.

"Jadi untuk prioritas unggulan di tahun selanjutnya adalah pembangunan sekolah, pembangunan kesehatan, dan memberikan pelatihan bagi masyarakat terdampak ekonomi," tuturnya.

Baca juga: Ahmed Zaki Iskandar Pantau Vaksinasi Covid-19 Door to Door ke Rumah Warga di Legok dan Curug

Baca juga: Ahmed Zaki Iskandar Terima Piagam Penghargaan Predikat WTP dari Kementerian Keuangan

Dia menambahkan, Pemkab Tangerang juga akan melakukan kerjasama dengan beberapa forum komunikasi perusahaan industri.

Alasannya, kerjasama dilakukan untuk bisa melatih masyarakat agar mengetahui kebutuhan yang diinginkan dunia industri.

Dalam rencana perubahan RPJMD 2019-2023 termasuk perubahan 15 program unggulan menjadi 10 program unggulan, pertimbangan dampak pandemi mengakibatkan menurunnya pendapatan daerah dan kebijakan fiskal pusat.

Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian kapasitas anggaran daerah untuk pencapaian program, target, dan indikator.