Berita Daerah

Anies Baswedan Patok Target Ambisius, Banjir Surut dalam Enam Jam dan tak Ada Korban Jiwa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mematok target banjir surut dalam enam jam, dan tak ada korban jiwa saat banjir terjadi.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es) yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," papar caption tersebut.

Kendati demikian, terkait hal ini, warga diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi musim penghujan dan bencana banjir. Terutama mereka yang ditinggal di dekat aliran kali.

Banjir yang melanda 7 RT di RW 04, Cipinang Melayu, Jakarta Timur telah surut sejak Selasa (2/11/2021) pukul 01.00 WIB.

Menurut Ketua RT 02/RW 04 Cipinang Melayu, Makmuri, pada Senin (1/11/2021) pukul 19.00 WIB ketinggian air mencapai 80 sentimeter.

Baca juga: Cara Beli Pelatihan di Bukalapak dan Tokopedia Setelah Lolos di Prakerja Gelombang 22

"Puncaknya itu sekitar Magrib. Hampir merata, kena semua. Maksimal tinggi air di sini itu ada 80 sentimeter. Ini variasi ya sekitar wilayah RW 4, dan wilayah yang paling dalam itu RT 4 kurang lebih sepaha orang dewasa," kata Makmuri.

Lebih lanjut, kata Makmuri, surutnya banjir di wilayahnya juga dibantun oleh petugas Damkar yang menerjunkan 6 unit mobil sedot air.

Posko pengungsian warga sudah kosong

Masih menurut makmuri, sebanyak 15 keluarga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, yakni ke posko pengungsian yang terletak di bawah kolong Tol Becakkayu dan pos RW.

"Total KK di RT 02 sendiri ada 120 KK. Para pengungsi mayoritas adalah Ibu-ibu yang punya anak balita, para lansia, dan warga yang tidak punya lantai atas," sambung Makmuri.

Seluruh warga yang mengungsi telah meninggalkan posko usai banjir surut. Bagi warga yang memiliki rumah tingkat, warga bisa kembali ke rumah Senin malam, pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Ali Syakieb Terharu dan tak Percaya kini Dirinya Sudah Menjadi Bapak

Sedangkan bagi warga yang tidak memiliki rumah tanfikat, para pengungsi baru kembali ke rumah pada pukul 05.00 WIB. "Kebanyak dari warga saat surut kembali ke rumah masing-masing. Saat ini posko pengungsian kosong," ucap Makmuri. 

Pria 52 tahun tersebut menuturkan, ia juga merpakan warga yang mengungsi ke posko pengungsian. Makmuri baru kembali ke rumah pada Selasa pagi.

"Warga bersih-bersih sekitar 2 sampai 2,5 jam. Ada lumpur juga, jadi bersihin kita bertahap. Ada lumpurnya.

Selain Makmuri, warga RT 02 yang terdampak banjir adalah Alifah. Ia mengatakan, air luapan Kali Sunter masuk ke rumahnya hingga setinggin 10 sentimeter.

"Kalau di jalan sekitar 50 sentimeter," ujar Alifah.

Walau rumahnya tergenang oleh air, Alifah dan keluarga memilih untuk tidak mengungsi dan tetap tinggal di rumah hingga air surut.

"Kalau saya enggak sampai ngungsi, saya di lantai 2 rumah. Banjirnya termasuk cepat karna di sedot sama Damkar," pungkas Alifah.