Virus Corona

Kelelahan Tak Kunjung Hilang Setelah Sembuh dari Covid -19, Bagaimana Mengatasinya?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Para penyintas Covid -19, masih mengintainya kondisi post-Covid syndrome

Kondisi hipertensi, obesitas, serta gangguan kesehatan mental menjadi beberapa faktor risiko seseorang mengalami post-Covid syndrome. 

Sementara itu, penyebab pasti terjadinya post-Covid syndrome masih terus diobservasi. 

"Ada pula yang menyebutkan bahwa post-Covid syndrome terjadi akibat kerusakan organ-organ yang disebabkan oleh virus dan sisa peradangan yang masih berlangsung walaupun virus sudah tidak ada," ujar dokter Hikmat.

Lalu bagaimana mengatasinya?

Mengatasi kelelahan (fatigue) tersebut, hal pertama yang dapat dilakukan oleh para penyintas Covid-19 adalah mencari tahu sumber atau organ mana yang mendasari keluhan yang dirasakan.

dr. Hikmat Pramukti, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah (dok RSPI)

Hal itu seperti, apakah akibat gangguan kondisi di jantung, gangguan kondisi paru, gabungan gangguan kondisi keduanya, atau merupakan penurunan kapasitas fungsional tubuh karena infeksi COVID-19 yang berat. 

"Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan mendalam mengenai keluhan yang dirasakan, barulah  penanganan terhadap kondisi organ yang mendasari dapat dilakukan, sehingga tatalaksananya tepat sasaran," kata dokter Hikmat.

Oleh sebab itu, beberapa penelitian merekomendasikan para penyintas Covid-19 yang sempat dirawat inap di rumah sakit, baik dengan komorbiditas maupun tanpa komorbiditas, untuk melakukan evaluasi seminggu setelah rawat inap. 

Pemeriksaan lanjutan ini bertujuan untuk mendeteksi dan segera melakukan tata laksana apabila terdapat komplikasi yang terkait dengan Covid-19. 

Sedangkan pada penyintas Covid-19 yang tidak dirawat inap sebelumnya, sebaiknya dilakukan evaluasi gejala setelah 3 minggu pasca sembuh dari Covid-19. 

"Bagi penyintas COVID-19 yang masih merasakan gejala multisistem yang berlangsung lebih dari 12 minggu, disarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter sesuai gejala yang dirasakan," katanya.

Sedangkan pada pemeriksaan lanjutan perdana, dokter spesialis terkait akan melakukan pemeriksaan komprehensif mulai dari anamnesis/tanya jawab dengan pasien, pemeriksaan fisik, serta pemerikaan penunjang untuk menilai fungsi organ tubuh yang sering terdampak Covid-19 seperti jantung, paru, sistem saraf, ginjal, hati, hormonal, sistem pembekuan darah, dan kebugaran tubuh.

Baca juga: PPKM Level 3 Saat Libur Nataru Dibatalkan, Ini Rencana Pemerintah Tekan Angka Covid19

"Pemeriksaan lebih spesifik akan disesuaikan dengan derajat keparahan gejala dan sistem organ yang mengalami gejala tertentu," ujar dokter Hikmat.

Dan dari data yang telah terkumpul saat ini,  menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang telah divaksinasi lengkap menunjukkan lebih sedikit kemungkinan terjadi post-Covid syndrome dibanding yang belum divaksinasi lengkap. 

Meski demikian, kemampuan seseorang untuk kembali pulih sepenuhnya seperti sedia kala seperti sebelum terinfeksi Covid-19 sangat bergantung pada kondisi dasar individu tersebut sebelum sakit, perjalanan penyakit saat terkena Covid-19, dan tipe serta berat komplikasi yang dialami.

Halaman
123