Kecelakaan Bus

Tragedi Bus GA Trans di Imogiri Jadi Kecelakaan Bus Terburuk Tahun Ini

Penulis: Ign Prayoga
Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul, Minggu (6/2/2022). Sebanyak 13 orang meninggal dunia dalam kecelakaan bus terburuk di Indonesia tahun 2022.

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Sebuah bus pariwisata GA Trans menabrak tebing di tepi jalan di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (6/2/2022) siang.

Kerasnya benturan bus ke tebing membuat 13 penumpang meninggal dunia. Sementara sejumlah korban selamat mengalami luka-luka.

Dalam catatan TribunTangerang.com, tragedi bus GA Trans merupakan kecelakaan bus terburuk di Tanah Air pada tahun ini.

Polisi menduga, kecelakaan terjadi karena pengemudi tidak menguasai medan.

Seorang saksi mata, Muhammad Elko Pasha mengaku dirinya melihat bus GA Trans oleng hingga menabrak tebing.

Menurutnya, bus melaju dari Dlingo dalam kondisi oleng. Bus menunjukkan gejala yang sama saat melewati turunan di sekitar Bukit Bego, Padukuhan Kedungbueng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul.

"Begitu kelihatan di (tugu) Selamat Datang Mangunan, bus kelihatan agak oleng, suara mesin tidak gereng (menderu) kemungkinan pakai gigi (persneling) besar," ucap Elko, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Koboi Jalanan di Tol Cipali Ternyata Bekerja di Kantor Kementerian

Elko memperkirakan bus melaju pada kecepatan 80 km per jam.

Di jalan tersebut, bus melaju di belakang mobil dan motor. Saat memasuki jalan menikung ke kiri, bus belok ke kanan lalu ke kiri.

Manuver itu tak berhasil menciptakan jarak aman. Kejadian berikutnya, bagian tengah bus sehngga menabrak tebing.

"Bagian tengah ke belakang kena tebing, penumpang ada yang terlempar keluar. Dua orang yang saya lihat," kata Elko.

Ia mengatakan, kondisi cuaca saat itu belum hujan dan kondisi jalan masih kering.

Baca juga: Raja Maroko Telepon Orangtua Rayan untuk Ucapkan Belasungkawa

Bahriah, seorang pedagang makanan di sekitar lokasi kecelakaan, mengaku mendengar suara benturan yang cukup keras.

Ia kemudian mengecek ke jalan dan mendapati sebuah bus yang ringsek di pinggir jalan.

"Sekitar pukul 13.00 WIB, saya mendengar ada benturan keras," ujar dia.

"Lalu saya ke luar dan bus itu sudah rusak seperti itu," kata Bahriah.

Saat itu, Bahriah melihat ada satu orang yang diduga pengemudi keluar dari bus kemudian meringkuk tidak sadarkan diri.

Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bantul, Iptu Maryanta menjelaskan, bus bernomor polisi AD 1507 EH tersebut mengangkut 42 orang, termasuk sopir dan kernet.

Baca juga: Sopir Taksi ditipu Penumpang, Modus Pinjam Ponsel Lalu Kabur

Kecelakaan terjadi saat bus baru saja meninggalkan lokasi wisata Hutan Mangunan untuk menuju tujuan selanjutnya yakni Pantai Parangtritis.

Maryanta menegaskan, polisi butuh waktu untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan. "Diduga pengemudi tidak menguasai medan, untuk rem akan kami pastikan berfungsi atau tidak, kami perlu melakukan penyelidikan," ujar dia.

Polisi juga sudah mengambil sejumlah komponen bus untuk dilakukan diidentifikasi. "Speedometer diambil, kecepatan sekitar 40 km. Kami amankan untuk melihat kecepatannya. Komponen yang lain belum kami ambil karena tidak bisa," katanya. (*)

 

Sumber: TribunJogja.com