Berita Daerah

PEMUDA Katolik Kecam Keras Tindakan Represif, Minta Kapolri Buktikan Jargon Presisi

Editor: Hertanto Soebijoto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan polisi diterjunkan di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022).

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Aksi penangkapan warga yang kontra atas penambangan andesit di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, oleh aparat keamanan mendapatkan respon keras dari Pengurus Pusat Pemuda Katolik. 

Stefanus Asat Gusma, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, sangat mengecam adanya tindakan penangkapan yang dialami oleh warga. 

Menurut Gusma, tidak dapat dibenarkan melakukan represifitas atas nama pembangunan.

Video: Ini Proyek yang Membuat Desa Wadas Purworejo Dikepung Aparat

Dirinya meminta semua pihak memegang dan mengutamakan prinsip kemanusiaan dengan memilih pendekatan yang efektif.

“Wadas menjadi ironi bagi kita semua sebagaimana atas nama pembangunan justru mengorbankan nilai kemanusiaan. Pemuda Katolik berdiri berpihak kepada rakyat yang mengalami kesewenang–wenangan dan ketidak adilan," kata Gusma dalam keterangannya, Rabu (9/2/2022).

Gusma meminta Kapolri bertanggungjawab jika dugaan adanya tindak kekerasan dan represif di Wadas terus berlanjut.

Baca juga: Yunarto Wijaya: Ganjar Pranowo Harus Turun Tangan Bebaskan Warga Wadas yang Diamankan Polisi

Baca juga: Alissa Wahid Minta Ganjar Pranowo Bersikap Bijak, Desak Polisi Bebaskan Warga Wadas

Gusma meminta Polri mengusut tuntas dan memberikan sanksi bagi aparat kepolisian jika ada yang melakukan kekerasan terhadap warga Desa Wadas.

Gusma pun mempertanyakan sekaligus menagih janji Visi PRESISI Kapolri, yaitu Polri akan Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan sebagaimana disampaikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada saat fit & proper test sebagai Calon Kapolri.

Ini momentum pembuktian bagi Polri yang Presisi.

“Janji Jenderal Listyo waktu itu bagaimana Polri mampu menakar tingkat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui analisis berdasarkan pengetahuan data dan metode yang tepat sehingga dapat dicegah sedini mungkin dan mampu melaksanakan tugasnya secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggungjawab dan berkeadilan. Maka untuk itu dengan kasus Wadas ini apakah janji itu sudah ditunaikan?” tutur Gusma.

Baca juga: Ganjar Pranowo Tendang Tembok SMAN Tawangmangu Sambil Ngomel-ngomel Wah Parah, Ternyata Palsu

Pemuda Katolik pun meminta pihak–pihak terkait untuk melakukan dialog dan memberikan atensi persuasif sehingga tidak terulang kejadian yang serupa. 

Jawa Tengah warganya guyub, rukun dan gotong royong, jadi rembug bersama adalah solusi dari persoalan di Wadas.

Gusma juga sudah menginstruksikan kader dan pengurusnya di Jawa Tengah, khususnya di Purworejo untuk turun ke lapangan, berkoordinasi dan bergabung dalam aliansi perjuangan dalam rangka terlibat dan berpihak dalam kasus Wadas ini. (Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Kasus Desa Wadas, Pemuda Katolik Minta Kapolri Buktikan Jargon Presisi