Kebakaran Pondok Pesantren

Hilman Lihat Para Santri Berlarian Menyelamatkan Diri, Tak Disangka Ada yang Terjebak Api

Penulis: Muhammad Azzam
Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke api yang menghanguskan bangunan kayu di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Senin (21/2/2022). Sebanyak delapan santri tewas dalam musibah ini.

TRIBUNTANGERANG.COM, KARAWANG -- Inna lillahi wa inna ilaihi raji un. Delapan santri meninggal dunia dalam musibah kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Senin (21/2/2022) siang.

Hilman Faqih (22), warga Desa Manggungjaya, kebakaran terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Hilman datang ke Ponpes Miftahul Khoirot ketika diberi tahu rekannya yang berada di dekat lokasi kejaian. "Awalnya dapat kabar dari telepon, saya datang ke pesantren ini, bener ada asap," kata Hilman saat diwawancarai, Senin (21/2/2022).

Hilman kemudian menuju pom bensin terdekat untuk meminjam alat pemadam api ringan (APAR).

Baca juga: UP DATE: Baru Turun dari Mobil Diserang Orang, Ketua KNPI Haris Pertama Kini Jalani Perawatan di RS

Saat kembali ke pesantren, Hilman melihat api sudah membesar. "Api sudah besar. Semua teriak menyelamatkan diri. Warga berusaha memadamkan api," ucapnya.

Saat itu suasana sangat mencekam. Para santri berhamburan keluar dari bangunan pondok pesantren untuk menyelamatkan diri.

Hilman tak menyangka ada delapan santri yang terjebak api hingga meninggal dunia. "Ternyata masih ada santri di lantai dua itu," katanya.

Polisi menyatakan, delapan santri meninggal dunia dalam kebakaran yang melanda bangunan Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang, Jawa Barat, Senin (21/2/2022).

Sedangkan tiga santri lainnya mengalami luka bakar.

Baca juga: Arief R Wismansyah Resmikan Program Pencanangan RW Tanpa Sampah di Kota Tangerang

Kedelapan jenazah korban kebakaran tersebut, sebagian sudah teridentifikasi. Mereka adalah:

1. RA (7) - warga Kabupaten Subang

2. AFG (11) - warga Kabupaten Subang

3. As (12) - warga Cikampek, Kabupaten Karawang

4. M (10) - warga Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang

5. MFW (13) - warga Wadas, Karawang

6. MR (13) - warga Rawagempol, Karawang

7. MAM (12) - warga Gandok, Kecamatan Pedes, Karawang

8. Belum teridentifikasi.

Baca juga: Korban Binomo Desak Bareskrim Segera Tetapkan Indra Kenz Sebagai Tersangka

Kebakaran bangunan pondok pesantren diduga berasal dari percikan api pada kipas angin yang rusak.

Hal itu dikatakan Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono saat ditemui di lokasi kejadian kebakaran, Senin (21/2/2022).

Aldi menerangkan, keterangan korban selamat mengaku melihat percikan api dari kipas angin di kamar tidur para santri di lantai dua.

Percikan api itu jatuh ke kasur dan api membesar dalam waktu singkat.

Baca juga: Ashanty dan Anang Siap Menginap di Rumah Sakit Demi Temani Aurel Hermansyah Lahiran Esok Hari

"Dari informasi awal percikan api jatuh ke kasur dan terjadi kebakaran. Titik kebakaran terjadi di lantai dua yang bangunannya masih kayu," kata Aldi.

Untuk kronologi kebakaran, Aldi menerangkan kebakaran terjadi kurang lebih pukul 13.00 WIB.

Api menyala saat para santri sedang istirahat siang di asrama di lantai dua.

Adanya laporan kebakaran itu, tim pemadam kebakaran, BPBD, Kepolisian dan TNI, serta pemerintah setempat langsung datang ke lokasi untuk proses evakuasi.

Tim Labfor dan Inafis Polres Karawang juga dikerahkan untuk melakukan evakuasi jasad korban meninggal dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut.

Baca juga: Pekan Panutan Pajak Kembali Digelar Jelang HUT ke-29 Kota Tangerang

"Kita turut berduka cita atas musibah kebakaran ini," kata Aldi.

Peristiwa kebakaran ini menimbulkan duka yang sangat dalam bagi Pondok Pesantren Miftahul Khoirot yang berlokasi di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, atau sekitar 30 km di sebelah utara Cikampek. (MAZ)