TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG – Di tengah kelangkaan minyak goreng, PT Bina Karya Prima meluncurkan kemasan ramah lingkungan untuk produk minyak goreng Tropical.
Dijelaskan oleh Aristo Kristandyo, Senior VP Marketing PT Bina Karya Prima, di setiap generasi ada inovasi yang dihadirkan oleh Tropical.
Bermula saat masyarakat masih membeli minyak goreng curah dalam kantong plastik yang diikat, lalu akhirnya Tropical hadir dengan kemasan minyak goreng isi ulang.
Kemasan botol ramah lingkungan ini, sekaligus mengajak semua kalangan termasuk anak anak untuk membuang sampah sesuai jenisnya pada tempatnya.
Baca juga: HARGA Minyak Goreng Jauh Lebih Murah di Pejagalan, Antrean Warga Membeludak
Hasil sensus penduduk 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan mayoritas penduduk Indonesia didominasi 27.94 persen oleh Generasi Z dan 25.84 persen oleh Generasi Milenial.
"Dua generasi ini adalah Jantung Hati kita yang akan menjadi penerus kelanjutan detak Jantung Bumi dalam hal menjaga lingkungan hidup,” tutur Aristo saat meluncurkan kampanye Tropical Generasi Peduli, Selasa (15/3/2022).
Kampanye ini mengajak kepedulian terhadap detak jantung bumi dan jantung hati, yang dimaknai sebagai kepedulian terhadap lingkungan hidup, dan kepedulian terhadap anak anak kita sebagai generasi penerus.
Setiap tahun pengelolaan sampah masih menjadi persoalan pelik bagi Indonesia.
Baca juga: Warga Berharap Pemerintah Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng
Data dari Suistainable Waste Indonesia (SWI) tahun 2017 menunjukkan bahwa 24 persen sampah di Indonesia masih tidak terkelola.
Diketahui dari data itu jenis sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah organik 60 persen, sampah plastik 14 persen, serta bahan lainnya sebanyak 26 persen.
Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam kampanye ini ikut menyampaikan bahwa Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sedang menggalakkan pengurangan sampah dari sumber yang berbasis pemilahan sampah.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 77 tahun 2020 tentang pengelolaan sampah lingkup rukun warga (RW) yang dimana implementasinya masyarakat harus memilah sampah sejak dari rumah sesuai jadwal per jenis sampah.
Baca juga: Pabrik Jual Minyak Goreng ke Pabrik Kosmetik Diduga Bikin Rantai Penjualan ke Bawah Jadi Kacau
Penerima penghargaan Satyalancana Wira Karya 2018, Nugie, musisi serta penggiat lingkungan hidup yang turut aktif dalam kampanye ini membagikan pengalaman mengajarkan anak-anak nya untuk membuang sampah sesuai jenis nya.
Disebutkan oleh Nugie, tidak semua sampah yang akan dibuang itu jenisnya sama, oleh karena itu anak-anak sebagai generasi penerus perlu menjadikan ini satu kebiasaan baru agar pengolahan sampah menjadi lebih mudah.
Cara ini juga dapat menghindari terjadinya penumpukan sampah yang dapat memicu pencemaran udara.