Seleb

Aliando Syarief Masih Tetap Terapi untuk Penyakitnya, Namun Bersyukur Sudah Bisa ke Tempat Umum

Penulis: Arie Puji Waluyo
Editor: Hertanto Soebijoto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktor Aliando Syarief kembali bermain film Warkop DKI. Kali ini, hanya suaranya saja yang tampil dalam film Warkop DKI Kartun.

"Gue untuk gerak aja kemarin itu enggak bisa, kenapa? Separah itu untuk satu kali langkah. Jadi ini ekstrem OCD. Kalau OCD normal yang gue tahu karena teman gue juga pernah," kata Aliando menjelaskan.

"OCD itu setau gue, mereka kalau cuma lihat 'misalkan buku enggak rapi, kebuka sedikit enggak enak ditutup lagi' Ini bukan itu aja, sampai mandi pun, lu bayangin gue harus hitungin rambut, kacau gitu loh," ucap Aliando menambahkan.

Tak sendiri, dirinya melakukan siaran langsung di akun Instagramnya hari ini ditemani pemain peran Jefri Nichol.

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran UB Malang Diduga Dihabisi Ayah Tiri Sang Kekasih

Saat ini, lawan main dari Prilly Latuconsina itu menjelaskan bahwa keadaannya terkininya jauh lebih baik, setelah selama menghilang, dirinya menjalani terapi.

"Gue Sebelumnya enggak bisa gerak, karena kalau mau gerak harus berantem dulu sama pikiran gue, kalau berhasil dan menang baru gue bisa gerak. Separah itu," kata Aliando.

Ternyata, mendapatkan diagnosis mengidap OCD telah diterimanya sejak ia duduk dibangku kelas 2 SD, tapi dulu ia masih bisa melawannya.

"Mungkin karena masih anak-anak ya jadi kita enggak terlalu banyak hal yang kita pikirin. Tapi makin gede, di umur 25 ini jadi makin parah," ucapnya.

Dirinya juga menceritakan, ketika menderita OCD pikirannya selalu negatif, sehingga ia harus berjuang untuk melawan pikirannya sendiri.

Baca juga: Rasakan Pengalaman Melewati Terowongan Bercahaya di Grand Indonesia yang Instagramable

"Gue kira penyakit ini kiriman, santet gitu kan, diguna-guna karena gue berasa banget tiba-tiba semua orang kayak setan. Ternyata enggak, ini murni dari penyakit otak," ucapnya menjelaskan.

Saat menghilang, kehidupannya seakan berantakan, namun tetap harus tertata. 

"Gue mau buang sampah enggak bisa karena kalau gue mau berusaha bersih mungkin karena usahanya itu ya, jadi pas gue mau buang sampah itu wah langsung ada delusi, bukan imajinasi lagi ya udah delusi," tutupnya.  (ARI/M30).