TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Lembaga survei Poltracking Indonesia kembali merilis hasil survei 10 calon presiden (capres) 2024.

Survei bertajuk 'Proyeksi Kandidat Kuat Kandidasi Pilpres 2024' tersebut menunjukkan elektabilitas 10 tokoh jika jadi capres 2024.

Sepuluh tokoh yang ditakar elektabilitasnya antara lain Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Nama lain adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, dan Puan Maharani.

Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda membeberkan, pada simulasi 10 calon presiden, angka elektabilitas tertinggi adalah 26,9 persen.

Baca juga: Usung Prabowo Subianto Capres 2024, Partai Gerindra Siapkan Deklarasi Akbar

Baca juga: Taufik Minta Polisi Selidiki Aksi Pengibaran Bendera HTI pada Acara Deklarasi Anies Capres 2024

Sementara elektabilitas tertinggi kedua bertengger di angka 22,5 persen dan elektabilitas tertinggi ketiga tercatat sebesar 16,8 persen.

Total elektabilitas tiga besar ini mencapai 66,2 persen.

Adapun elektabilitas tujuh nama lainnya masing-masing di bawah lima persen.

Pada simulasi tiga calon presiden, elektabitas tertinggi 30,6 persen, disusul 26,8 persen, dan yang terendah 19,8 persen.

Survei juga menemukan fakta menarik terkait konsistensi pada simulasi 10 capres dan simulasi tiga capres.

Hanta Yuda menjelaskan tiga nama terbawah, mendapatkan elektabilitas kurang dari 2 persen. Tiga terbawah adalah Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, yang elektabilitasnya sebesar 2 persen.

Nama lain adalah Airlangga Hartarto yang saat ini merupakan Menko Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar. Elektabilitas Airlangga adalah 1,8 persen.

Sementara pemilik elektabilitas terkecil adalah Puan Maharani yang saat ini merupakan Ketua DPR. Elektabilitas Puan adalah 1,2 persen.

Lalu, siapakah tokoh yang elektabilitasnya tertinggi?

Dalam simulasi surat suara 10 nama calon presiden Indonesia, posisi keempat diraih Agus Harimurti Yudhoyono yang elektabilitasnya mencapai 3,6 persen.

Satu tingkat di atas Agus Harimurti Yudhoyono adalah Anies Baswedan yang merupakan Gubernur DKI. Elektabilitas Anies sebesar 16,8 persen.

Peringkat kedua adalah Prabowo Subianto. Saat ini Prabowo adalah Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra. Elektabilitas Prabowi mencapai 22,5 persen.

Baca juga: GANJAR PRANOWO Janji Akan Sambut Puan Maharani Paling Depan Jika ke Jateng, Ini Kata Hadi Rudyatmo

Sedangkan tokoh peraih elektabilitas tertinggi adalah adalah Ganjar Pranowo yang saat ini merupakan Gubernur Jawa Tengah.

"Dalam simulasi surat suara 10 nama calon presiden Indonesia, Ganjar Pranowo memperoleh angka elektabilitas 26,9 persen," kata Yuda saat menyampaikan hasil surveinya, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Sementara pada simulasi tiga capres, hasilnya tidak berbeda. Anies Baswedan berada di posisi tiga. Elektabilitasnya sebesar 19,8 persen.
Sedangkan posisi kedua ditempati Prabowo Subianto yang meraih elektabilitas 26,8 persen.
Adapun Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dan meraup suara sekitar 4 persen di atas perolehan Prabowo.

"Dalam simulasi tiga nama calon presiden Indonesia, Ganjar Pranowo memperoleh angka elektabilitas 30,6 persen, mengungguli Prabowo dan Anies," ucap Yuda.

Dari dua simulasi tersebut, ada konsistensi pada peraih suara terbanyak pertama, kedua, dan ketiga.

Yuda menyatakan, tiga nama tersebut merupakan kandidat capres terkuat untuk saat ini.

Namun, Yuda menegaskan, kondisi tersebut bisa saja berubah mengingat pertarungan Pilpres 2024 masih terbilang lama.

"Hasil ini menunjukkan tiga figur inilah kandidat terkuat capres 2024 dengan angka elektabilitas yang kompetitif, tapi ini masih dinamis karena pemilu masih sekitar 20 bulanan," kata Yuda.

Sebagai informasi, survei Poltracking ini digelar dalam periode 16-22 Mei 2022 dengan jumlah sampel dalam survei ini melibatkan 1.220 responden.

Adapun margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Data para responden telah diverifikasi secara maksimal dengan menggunakan perangkat teknologi komunikasi untuk menjamin kredibilitas hasil survei. (*)

Sumber: Tribunnews.com