TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG – Kesemutan mungkin akan dianggap sepele. Digerakan sebentar, rasa itu akan hilang serta tidak terlalu menggangu.
Namun sebenarnya kesemutan yang kerap terjadi jangan dianggap sepele.
Pasalnya bisa jadi jadi gejala penyakit kronis yang mempengaruhi saraf tepi, yakni neurpati.
Neuropati yaitu penyakit kronis yang mempengaruhi sistem saraf tepi, dengan gejala umum seperti kebas, kesemutan, rasa seperti tertusuk, dan sensasi terbakar di tangan dan kaki yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Baca juga: Cerita Hanung Bramantyo yang Mengalami Saraf Kejepit, Pilih Operasi untuk Mengatasinya
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat – Ditjen Kesmas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Imran Agus Nurali, SpKO mengungkapkan, berdasarkan Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018, proporsi penduduk Indonesia yang kurang aktivitas fisik meningkat dari 26,1 persen pada 2013 menjadi 33,5 persen pada 2018.
Artinya 1 dari 3 orang menjalani gaya hidup sedentari dan hal ini berpotensi meningkat selama pandemi yang dapat berisiko terhadap penyakit tidak menular (PTM) termasuk kerusakan saraf.
"Peningkatan kasus PTM secara signifikan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan banyak waktu, biaya besar dan teknologi tinggi," kata dr. Imran dalamm acara 'Neuropathy Awareness Week - Feel Life Campaign, belum lama ini.
Lebih lanjut, dr. Imran Agus Nurali, SpKO mengatakan, kampanye edukasi masyarakat dan deteksi dini PTM adalah cara yang paling efektif dan efisien untuk mengendalikan faktor risiko.
Baca juga: Hanung Bramantyo Alami Saraf Terjepit, Disuruh Pilih Operasi atau Minum Obat Seumur Hidup
Ketua Pokdi Neuro Fisiologi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), menjelaskan, saraf tepi atau perifer menghubungkan sistem saraf pusat dengan semua bagian penting tubuh.
Neuropati adalah gangguan pada sistem saraf tepi yang bisa terjadi akut ataupun kronis, dengan gejala umum seperti kebas, kesemutan, rasa seperti tertusuk, dan sensasi terbakar di tangan dan kaki yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien.
Penyebab gangguan saraf tepi dapat terjadi karena penyakit tertentu, kondisi fisik, usia lanjut, dan kurangnya asupan nutrisi.
Vitamin B berperan penting karena mampu meregenerasi sel saraf sehingga asupan vitamin B harus tercukupi untuk menjaga kesehatan saraf tepi.
Baca juga: Sambil Menjulurkan Kakinya, Pengunjung Mall Terlihat Dibersihkan Sepatunya oleh Cleaning Service
Deteksi dini sangatlah penting agar pengobatan lebih awal dapat dilakukan termasuk pemberian vitamin neurotropik.
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah dampak neuropati yang lebih berat, karena kerusakan saraf dapat bersifat irreversible jika lebih dari 50 persen serabut saraf telah rusak.
Setiap orang memiliki potensi risiko gejala neuropati, karena itu Neuropathy Awareness Week menjadi waktu yang tepat untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin dan mencegah dampak bahayanya.