TRIBUNTANGERANG.COM, CIBUBUR -- Jenazah Sintong Hutapea (74), korban tewas kecelakaan di Jalan Trans Yogi, Cibubur, Kota Bekasi, diserahkan kepada pihak keluarga, Selasa (19/7/2022). Jenazah Sintong Hutapea menjadi jenazah terakhir yang diserahkan kepada pihak keluarga.
Penyerahan jenazah Sintong disambut isak tangis keluarganya.
Pihak keluarga kemudian membawa jenazah Sintong ke Gereja Advent, Jakarta Timur, untuk kemudian akan dimakamkan pada Rabu siang.
"Malam ini dibawa ke gereja Advent Cililitan," kata ujar Rully, keponakan korban.
"Rencananya hari Rabu, jenazah dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, ditumpuk di makam anak dan istrinya," imbuh Rully.
Kasubdit Pelayanan DVI RS Polri Kramat Jati, AKBP Nugroho Lelono, seluruh jenazah korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Trans Yogi telah diserahkan kepada pihak keluarga.
Nugroho menambahkan, dua jenazah yang terakhir teridentifikasi yakni atas nama Mohamad Ruslan (44) dan Sintong Hutapea (74).
"Kami dari pihak DVI RS Polri dan Pusdokkes Polri mengumumkan dan menyampaikan bahwa Selasa sore pukul 17.00 WIB sudah teridentifikasi tambahan dua jenazah terakhir atas nama Sintong Hutapea 74 tahun, alamat Kramat Jati, Jakarta Timur, Cililitan ya, yang kedua Mohamad Ruslan 44 tahun, alamat Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat," tuturnya.
Kecelakaan mengerikan terjadi di Jalan Trans Yogi di wilayah Jatisampurna, Kota Bekasi, ketika sebuah truk tangki Pertamina menabrak belasan sepeda motor.
Kecelakaan pada Senin (18/7/2022) sore tersebut menewaskan 10 orang. Sebagian tubuh korban ditemukan di kolong truk pengangkut bahan bakar minyak itu.
Belasan motor tersebut tengah berhenti di lampu merah di sebuah jalan menurun. Lampu merah tersebut terletak di depan perumahan Citra Grand CBD Cibubur.
Baca juga: KNKT Ivestigasi Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur
Sejumlah pihak menilai, lampu merah Citra Grand CBD Cibubur jadi biang kerok kecelakaan
Usai kecelakaan yang menewaskan 10 orang, Ciputra Group mengusulkan penonaktifan lampu merah.
Direktur Ciputra Group Harun Hajadi memastikan akan berdiskusi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi mengenai penutupan lampu merah tersebut.
"Kami akan usulkan kepada Dishub Bekasi, supaya ditutup saja," ujar Harun kepada Kompas.com, Senin (18/7/2022).
Harun mengaku tidak tahu kapan lampu merah tersebut dipasang dan beroperasi. Dia hanya memastikan Dishub Bekasi memasang dan mengoperasikan lampu merah tersebut setelah melalui kajian Amdal lalu Lintas.
"Kan tidak mungkin Dishub Kota Bekasi memasang traffic light tanpa Amdal Lalu Lintas," imbuh dia.
Pernyataan Harun berbeda dari keterangan Dishub Kota Bekasi.
Dikutip dari laman Dishub Kota Bekasi, pada Selasa (25/1/2022), Dishub mengeluarkan keterangan pers terkait rencana pengoperasian Simpang Baru Kawasan Perumahan CitraGrand CBD Cibubur.
Simpang baru ini dihadirkan untuk membuka akses jalan baru yang menghubungkan antara Jalan Alternatif Transyogie dengan Jalan Citra Grand CBD Cibubur dan Jalan Lurah Namat (Jatirangga).
Keputusan Dishub ini menindaklanjuti surat dari PT Ciputra Nugraha Internasional Nomor 004/LP/CGCC/EN/I/22 Tanggal 13 Januari 2022 tentang Permohonan Pengaktifan Instalasi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (Traffic Light), serta untuk optimalisasi aksebilitas maka dibuat simpang baru di depan kawasan Perumahan Citra Grand CBD Cibubur dengan membuka median tengah dan pengaturan simpang menggunakan traffic light.
Baca juga: Setelah Terlibat Kecelakaan Maut di Jalan Alternatif Cibubur Supir Truk Pertamina Menangis
Menurut Dishub Kota Bekasi, dari aspek lalu lintas, pembukaan akses jalan penghubung sangat membantu dalam distribusi penyebaran dan pergerakan orang ataupun barang.
Penambahan fasilitas lalu lintas juga diperlukan untuk tetap menjaga keselamatan, kelancaran, dan ketertiban berlalu lintas.
Terletak di tengah turunan, lampu merah tersebut dinilai membuat kagok para pengendara.
Lampu merah sekaligus lokasi kecelakaan berada di wilayah Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.
Kecelakaan Senin sore memantik munculnya petisi online untuk meminta pencopotan lampu merah di depan Citra Grand CBD Cibubur.
"Saat ini di jalan transyogie sedang ada pembangunan project CBD sebrang Citra Grand, dengan adanya project tersebut dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD," tulis inisiator petisi, Umi N.
"Padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun Cileungsi," lanjut dia.
"Sesuai dugaan lampu merah tersebut sudah memakan korban, hari ini terjadi tabrakan yang memakan korban," katanya.
"Kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam oleh truk dari arah belakang karena turunan, apakah karena mengakomodir pembangunan proyek mengabaikan keselamatan pengguna jalan?" ujarnya. (*)