Penjelasan PT KAI Soal Prioritas Tenaga Kerja untuk Warga Terdampak Proyek Kereta Bandara Soetta

Penulis: Gilbert Sem Sandro
Editor: Jefri Susetio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan warga Tanah Tinggi dna Batu Ceper Tangerang kembali menggelar aksi unjukrasa di Stasiun Kereta Bandara Batur Ceper, Tangerang. Dan, PT KAI memberikan penjelasan terkait tuntutan warga tersebut.

TRIBUNTANGERANG.COM - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan keterangan perihal tuntutan warga korban penggusuran proyek rel kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Apalagi, saat melakukan aksi unjukrasa warga meminta kepastian prioritas tenaga kerja yang dijanjikan PT KAI.

"Sejak awal berlangsungnya proyek KA Bandara Soekarno-Hatta, PT KAI telah berkomitmen untuk merekrut pekerja lokal sebagai bentuk keterlibatan masyarakat dalam proyek tersebut," ujar VP Publik Relations PT KAI, Joni Martinus kepada Wartakolive.com-TribunTangerang.com, Rabu (4/1/2022).

Baca juga: Djarot Saiful Hidayat Lontarkan Kritik Pedas untuk Menteri Pertanian: Harga Beras dan Pupuk Naik

Ia menjelaskan, perekrutan sesuai dengan janji PT KAI memberikan skala prioritas bagi warga yang ingin menjadi karyawan.

Jadi, masyarakat setempat turut terlibat dalam proyek pembangunan kereta api Bandara Soekarno-Hatta.

"Selain memberikan ganti rugi atas tanahnya, setiap warga yang melepaskan lahannya juga diberikan kesempatan untuk memasukkan. Salah satu anggota keluarganya untuk mengikuti rekrutmen khusus menjadi pegawai KAI," katanya.

Lebih lanjut, ia bilang ada 881 warga yang telah melepaskan lahan atau kediamannya untuk pembangunan proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Dan, para warga itu diberi kesempatan untuk mengikuti perekrutan kerja di PT KAI selama proyek pembangunan kereta cepat dilakukan.

Penerimaan pekerja tersebut dilakukan selama dua tahun terbagi dalam 8 gelombang. Dan hasilnya, sebanyak 515 warga telah diterima bekerja oleh PT KAI, sisanya 222 warga belum diterima.

"Selama 2 tahun di buka kesempatan rekrutmen, hanya 737 pemilik bidang mengirimkan berkas rekrutmen dan 144 pemilik bidang tidak memanfaatkan kesempatan rekrutnya karena kepemilikannya bukan milik perorangan," ujarnya.

"Kemudian setelah melalui proses seleksi, dari 737 pelamar, sebanyak 515 orang telah lulus seleksi dan ditempatkan di berbagai unit. Seperti operasi, perawatan sarana dan prasarana, serta administrasi, namun 222 orang lainnya belum lulus rekrutmen pekerjaan ini," katanya.

Kembali Buka Penerimaan 2023.

VP Publik Relations PT KAI, Joni Martinus menyampaikan, PT KAI kembali membuka penerimaan kerja pada 2023.

Akan tetapi, PT KAI menerapkan beberapa persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi para pencari kerja untuk dapat diterima bekerja pada PT KAI.

"Tahun ini PT KAI berencana akan mengadakan rekrutmen untuk umum dalam rangka pemenuhan tenaga operasional di perusahaan," tuturnya.

"Bagi masyarakat yang berminat dapat mengikuti rekrutmen tersebut nantinya yang dapat diakses informasinya melalui situs recruitment.kai.id," terangnya.

Ia pun memastikan, akan menyeleksi setiap calon pegawai secara transparan tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.

"Seleksi calon pegawai menggunakan standar dan tahapan-tahapan yang ditetapkan perusahaan untuk mendapatkan calon pegawai yang terbaik," tegas Joni Martinus.

Baca juga: Semifinal Piala AFF 2022, Pemain Timnas Vietnam Sudah di Jakarta, Park Hang-seo Lambaikan Tangan

Ratusan Warga Demo Stasiun Batu Ceper

Pada pemberitaan sebelumnya, ratusan warga Tanah Tinggi dan Batu Ceper Tangerang kembali menggelar aksi unjukrasa di Stasiun Kereta Bandara Batur Ceper, Tangerang.

Mereka menuntut janji PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang ingin memberi prioritas kemudahan terhadap warga sekitar bekerja di KAI.

Apalagi, PT KAI memberikan janji itu kepada warga yang terdampak dan tergusur akibat pembangunan proyek rel kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

"Kami meminta hak kami supaya dipekerjakan oleh PT KAI, yang telah dijanjikan sejak tiga tahun lalu. Namun hingga saat ini tak kunjung direalisasi," ujar Koordinator Aksi Unjukrasa Saiful Basri saat diwawancarai Wartakotalive.com-TribunTangerang.com, Selasa (3/1/2022).

Ia menjelaskan pada pembangunan kereta Bandara Soekarno-Hatta pada 2018, PT KAI menjanjikan akan pekerjakan warga yang tergusur.

Ada 800 kepala keluarga yang tergusur akibat pembangunan Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta di kawasan Tanah Tinggi dan Batu Ceper.

"Jadi dulu waktu proyek pembangunan kereta bandara dilakukan, warga yang tanahnya digunakan sebagai pembangunan jalur Kereta Cepat Bandara Soetta dijanjikan akan direkrut PT KAI, satu orang per-kepala keluarga," katanya.

Akan tetapi, masih ada 230 orang yang belum ada kepastian untuk diterima bekerja di PT KAI.

Menurutnya, aksi unjukrasa tersebut dilakukan lantaran upayanya mengadu ke PT KAI hingga kini belum mendapatkan kejelasan.

Sebab PT KAI telah membuat keputusan menutup penerimaan pekerja dari para warga yang telah tergusur, tanpa membuat kesepakatan dengan masyarakat.

"Kami sudah berulang kali mendatangi dua lokasi PT KAI di Cikini dan kantor pusat di Bandung, Jawa Barat, untuk mengadu. Namun kata mereka penerimaan kerja itu sudah dilakukan, sedangkan SK dan semua surat-surat pernyataan itu belum diterima oleh warga sama sekali," ujarnya.

Ia pun mengharapkan, PT KAI dapat segera menepati janji kepada warga yang tersisa tersebut.

Pasalnya, sejumlah warga sudah terlalu lama menunggu jadi butuh kepastian bisa dipekerjakan atau tidak.

"Makanya kami warga yang terkena gusur ini, meminta hak kami supaya janji yang ingin dipekerjakan di PT KAI ini segera terealisasi," ucapnya.

"Karena situasi setelah Pandemi Covid-19 saat ini banyak dari kami yang kehilangan pekerjaan ataun belum memiliki pekerjaan, dan situasi saat ini sangat menyusahkan kami bagi warga," pungkas Saiful Basri.

(M28)