TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Sebagian besar keluarga korban pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki cs tidak melaporkan tentang kehilangan keluarganya.
Hanya keluarga Noneng yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya terkait kasus pembunuhan berantai Wowon cs tersebut.
Keluarga yang tidak melaporkan anggota keluarganya hilang menjadi kendala penyidikan untuk mengungkap kasus pembunuhan berantai tersebut.
Tujuh dari sembilan korban pembunuhan berantai tersebut masih memiliki hubungan kekerabatan atau keluarga dengan tersangka.
Sedangkan dua korban lainnya merupakan tenaga kerja wanita (TKW).
"Karena kemarin keluarganya yang hilang pun ada yang tidak melapor," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi seperti dikutip dari keterangannya, Kamis (26/1/2023).
"Korban atas nama Noneng (yang melapor). Sementara yang lainnya tidak ada laporan sampai sekarang," ujarnya.
Hengki Haryadi mengatakan, polisi tetap akan mencari keluarga lainnya yang menjadi korban Wowon dkk.
Sedangkan keluarga yang merasa kerabatnya masih hilang atau belum ditemukan diimbau untuk langsung melapor ke polisi.
"Kami yang proaktif mencari apakah ada dari keluarganya yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya termasuk para TKW," tutur Hengki Haryadi.
Baca juga: Hanya Keluarga Noneng yang Melapor Kehilangan dalam Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs
Baca juga: Kuburan Halimah Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs akan Dibongkar dan Diekshumasi Besok
Bongkar makam
Jasad Siti dan Halimah yang menjadi korban pembunuhan berantai Wowon Erawan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (25/1/2023).
Kedua jasad itu dibawa setelah penyidik Polda Metro Jaya melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam.
"Kedua jenazah akan dibawa Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (26/1/2023).
Dia mengatakan, pemeriksaan jasad itu dibutuhkan untuk mengetahui secara pasti kapan dan bagaimana Siti dan Halimah tewas.
"Juga nanti ada secara scientific dari tim laboratorium forensik. Jadi untuk melihat bagaimana penyebab kematiannya, kapan ini terjadi. Yang kemudian menjadi kata kunci pada catat penyidik dalam proses penyidikan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ekshumasi atau pembongkaran makam Halimah, korban pembunuhan berantai Wowon Erawan dilakukan Rabu (25/1/2023).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ekshumasi dilakukan di daerah Cililin, Kabupaten Bandung Barat, tempat dimakamkannya Halimah.
Sebelumnya, jasad Siti, korban pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki cs telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur setelah ekshumasi.
Ekshumasi terhadap Siti yang diduga menjadi korban pembunuhan berantai Wowon cs dilakukan di Garut, Jawa Barat, Selasa (24/1/2023).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa jenazah Siti dibawa ke RS Polri untuk dilakukan otopsi.
"Terkait dengan jenazah Siti Fatimah setelah diekshumasi telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi," kata Trunoyudo kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Menurut Trunoyudo, otopsi dilakukan untuk mencari tahu kapan dan penyebab kematian Siti yang pernah merantau dari Garut menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi.
--