Kronologis Nenek 68 Tahun di Tangerang Dianiaya Tetangganya, Dikira Keluarga Jatuh Dari Tangga

Penulis: Gilbert Sem Sandro
Editor: Jefri Susetio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang nenek berinisial I (65), diduga menjadi korban penganiayaan tetangganya sendiri di kawasan Karang Tengah, Kota Tangerang.

TRIBUNTANGERANG.COM - Seorang nenek inisial IR (68) diniaya seorang pria muda yang masih bertetangga, Jumat (17/2/2023).

Belakangan diketahui pelaku penganiayaan itu bernama Gusti Praji (31).

Gusti menganiaya nenek itu di kediamannya Jalan Betet-II, Pondok Bahar, Karang Tengah, Kota Tangerang.

Baca juga: Profil Andika Mahesa, Caleg Dapil 1 Lampung dari Demokrat, Pernah Miskin Jualan Cendol

Manantu IR (68), Asra Mega menjelaskan, penganiayaan itu terjadi saat suami korban (mertua laki-laki) sedang salat jumat.

Begitu kembali ke rumah, sang suami sudah melihat IR, nenek yang dianiaya itu tersungkur di dapur bersimbah darah.

"Kejadiannya itu pas kami lagi keluar rumah untuk Salat Jumat, terus pas pulang bapak (suami korban) kabarin kalau ibu jatuh di dapur dan langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Mayapada," ujar Asra Meta saat diwawancarai Wartakotalive.com, Senin (20/2/2023).

Usai memastikan korban mendapat penanganan medis, pihak keluarga pun kembali pulang ke rumah.

Seorang nenek inisial IR (68) diniaya seorang pria muda yang masih bertetangga, Jumat (17/2/2023). (Wartakotalive.com-TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)

Menurut Asra, mulanya pihak keluarga mengira korban tersungkur lantaran terjatuh dari tangga yang ada di dalam rumah.

Namun saat merapikan area dapur pihaknya menemui sebuah kayu di atas kulkas dengan serpihan yang berserakan di lantai.

Saat diperhatikan lebih detail, akhirnya diketahui darah korban telah berceceran ditambah dengan adanya rambut-rambut korban.

Melihal hal tersebut, pihak keluarga pun menduga korban mengalami penganiayaan yang sadis, bukanlah sekedar terjatuh dari tangga.

"Awalnya kami kira ibu tersungkur karena jatuh dari tangga dekat dapur, tapi pas kami lagi beres-beres, banyak serpihan balok kayu dan darah yang sudah berceceran banyak di lantai," tuturnya.

Melapor ke RT

Kemudian, keluarga korban melaporkan aksi penganiayaan tersebut kepada Ketua RT setempat dan pihak kepolisian Mapolsek Ciledug.

Di sore harinya, rumah korban pun telah ramai didatangi pihak kepolisian, pengurus RT dan juga warga setempat.

Halaman
123