TRIBUNTANGERANG.COM - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang memberikan tanggapan perihal melonjaknya harga dabai rawit setan di berbagai pasar.
Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Kota Tangerang, Titin Mulyati mengatakan, meroketnya harga cabai rawit setan disebabkan adanya peningkatan permintaan masyarakat jelang Ramadan.
"Kenaikan harga cabai rawit saat ini disebabkan oleh permintaan yang banyak atau tinggi dari masyarakat, terlebih bulan Ramadan yang akan datang," ujar Titin Mulyati saat diwawancarai Wartakotalive.com-TribunTangerang.com, Rabu (8/3/2023).
Baca juga: Kronologis Anggota Brimob Polda Sulut Bripda Garry Momouat Ditemukan Meninggal tak Wajar di Mess
Selain itu, pasokan cabai rawit setan dari petani terhambat. Adapun faktor cuaca turut mempengaruhi produksi cabai rawit dari petani.
Tidak hanya itu, produksi cabai terkendala faktor cuaca seperti banjir yang terjadi di sejumlah daerah.
"Memang harga cabai sering naik kalau masuk musim hujan kaya begini, karena bisa bikin produksi cabai enggak maksimal, ditambah dengan adanya musibah banjir," kata dia.
"Jadi, truk-truk yang membawa cabai untuk diantar ke pedagang itu terlambat, karena kan di perjalanan terhadang banjir," ujarnya.
Menurutnya, para pedagang yang berjualan di pasar-pasar tradisional tersebut membeli stok ketersediaan cabai rawit dari dua pasar induk yang ada di Kota Tangerang.
Dan pedagang yang memiliki kios besar di pasar induk tersebut, mendapat pasokan cabai rawit dari petani yang ada di berbagai daerah.
"Kalau pasar tradisional di Kota Tangerang, biasanya itu para pedagang ngambil (cabai rawit) dari pasar induk, mau itu Pasar Induk Tanah Tinggi ataupun Pasar Induk Jatiuwung," katanya.
Baca juga: Gara-gara Viralkan Tagar Percuma Lapor Polisi, Istri Polisi Dijebloskan ke Penjara
"Dan pedagang di pasar induk ini, mendapat pasokan cabai rawit dari luar Kota Tangerang, nah pengirimannya itu yang sekarang ini kadang terhambat karena musim hujan," ujarnya.
Ia memperkirakan, harga-harga bahan pokok pangan tersebut masih akan terus meningkat hingga memasuki bulan ramadan dan hari raya lebaran.
"Biasanya, H-7 menjelang puasa itu harga naik lagi sampai nanti hari raya lebaran. Karena cabai rawit ini juga mengalami hal yang sama, mulai dari kenaikan Rp 50 ribu, lalu ke Rp 60 ribu, sampai sekarang sudah Rp 80 ribu," jelas Titin Mulyati.
Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
(m28)