TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) merespon Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang tak terlalu terbuka soal kemungkinan menjadi pasangan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
Prabowo menyatakan dirinya telah jadi Capres Gerindra, dan partainya itu kini sudah cukup besar.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa pihaknya tak bisa memaksakan agar Prabowo mau menjadi cawapres Ganjar.
Pasalnya, dia menyebut jika sebuah pasangan capres-cawapres perlu adanya komunikasi di awal serta komitmen terhadap rakyat secara bersama-sama.
"Ya tentu saja kita kan enggak model kawin paksa, tentu ada pacarannya, ada pemahamannya, ada komitmen terhadap rakyat bangsa dan negara," ucap Hasto kepada awak media, di DPP PDIP, Jakarta, Senin (24/4/2023).
Baca juga: Pengamat Sebut Ganjar Pranowo Butuh Cawapres dari Kelompok Islam untuk Maju Pilpres 2024
Baca juga: PKN akan Dukung Kandidat Capres 2024 yang Memiliki Visi Kenusantaraan
Hasto menambahkan, jika partai berlambang banteng moncong putih ini terus memantau situasi dinamika politik yang selalu bergerak dinamis.
Sehingga, PDIP akan terus melakukan kajian soal sosok cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Di mana, keputusan dan kajian akan dilakukan oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kami melakukan kajian terus menerus dan nantinya dijajaki oleh ibu Megawati Soekarnoputri yang mengambil keputusan," terang Hasto.
Baca juga: Tersebar di 29 Provinsi, Repro Siap Menangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Baca juga: Begini Tanggapan Prabowo Subianto Soal PDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024
Politisi asal Yogyakarta ini mengatakan, partainya tidak secara acak melakukan soal perjodohan pasangan capres-cawapres.
Namun, PDIP akan melihat konstelasi masyarakat sebagai pemegang kedaulatan.
"Jadi enggak ada proses-proses yang terkait dengan jodoh menjodohkan karena semua itu berjalan dengan natural sesuai dengan kehendak dari masyarakat," jelas dia. (m27)