TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Di tengah lalu lalang kendaraan di Jalan Buaran-Rawa Buntu, Kota Tangerang, terdengar suara palu bertalu-talu dan menggema dari dalam bangunan.

Tampak di luar bangunan dipajang tong-tong sampah dari drum logam dan plastik.

Sedangkan di dalam bangunan tampak seorang pria, namanya Hartono (50) dan seorang rekannya sedang bekerja.

Mereka sedang memukul berulang-ulang menggunakan palu ke bagian pinggir drum dan tutup drum.

Pekerjaan yang dilakukan kedua orang tersebut membuat tong sampah dan kursi Nano drum sebagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Usaha ini sudah jalan sekitar 20 tahunan, dengan bahan drum kaleng berukuran besar, tong-tong juga. Itu semua bisa diubah menjadi tempat sampah atau pot bunga, maupun kursi," kata Hartono, Sabtu (29/4/2023).

Per hari, Hartono bisa memodifikasi tong berukuran sedang sebanyak 10 unit dari bahan mentah menjadi wujud tong sampah.

Sementara untuk motif atau cat dikerjakan oleh adiknya.

"Karena sudah terbiasa sih. Jadi tidak ada kesulitan lagi. Kalau warna cat dan motif tergantung pesenan," ucapnya.

Barang jadi hanya dijual ratusan ribu rupiah tergantung ukuran.

Penjualan yang dilakukan secara online membuat pasar kerajinan tangan mereka tak hanya di pesan di dalam provinsi Banten atau DKI Jakarta, melainkah dikirim ke Sulawesi hingga Kalimantan.

"Yang beli selain perorangan, perumahan, ada juga dari pemda atau perusahaan. Kadang ada yang beli sedikit, ada yang beli banyak, sesuai kebutuhan mereka," ujarnya.

Dalam hitungan seminggu, dia bisa menjual kepada 6-10 orang.

Hartono menjelaskan, ide awal pekerjaan itu karena banyak orang kesulitan  mencari tempat sampah ketika akan membuang sampah.

"Kalau ada wadahnya kan terlihat lebih rapi. Jadi terinspirasi dari situ untuk membuat tong sampah ini," ucap Hartono.

Baca juga: 27 Pelaku UMKM Ramaikan Bazar Ramadan di Lapangan Bola Ciputat Kota Tangerang Selatan

Baca juga: Dukung UMKM Berbasis E-Commerce, OExpress Hadir di Jabodetabek, Karawang dan Bandung