Namun, masyarakat terus mengaitkan dirinya dengan popularitas sang bunda.
Juwita Bahar menyadari hal itu. Dia tak mempermasalahkan penilaian orang yang menganggapnya bisa terkenal berkat nama ibundanya.
"Terjadinya Juwita Bahar karena Anisa Bahar. Alhamdulillah sih, cuma di balik nama besar mama, aku juga punya kemampuan kok," kata Juwita Bahar.
"Aku rasa kalau dibayang-bayangin doang buat apa," ujarnya.
Meskipun begitu, dia tak ingin gara-gara nama bundanya membuatnya jadi tidak bisa bergerak atau berhenti menyanyi.
"Aku harus eksplor terus. Jaga nama baik iya beban, tapi harus aku lakuin. Karena nggak gampang menjadi nama Juwita Bahar ini," ucapnya.
Selama 18 tahun berkarya, banyak pengalaman sudah dilaluinya. Ayahnya yang musisi, mendiang Memo Sanjaya, menjadi saksi dalam perjalanan kariernya selama ini.
"Papa saksi hidupku, dia yang buat aku seperti sekarang. Papa nemenin aku casting dan nyanyi, aku ke musik karena papa. Dulu ngeliat papa manggung bawa grup band dangdutnya dia, aku ikut papa," katanya.
"Dari situ memberanikan diri buat nyanyi. Papa saksi di karier aku dan banyak strugglenya," ujarnya.
Juwita Bahar mengatakan, ayahnya menjadi guru dalam kariernya di musik.
"Ya perjalanan karierku semua berproses, alhamdulillah penuh nikmat," ujar Juwita Bahar.