TRIBUNTANGERANG.COM - Jonathan Latumahina, ayah David Ozora menyampaikan, detik-detik melihat putranya terkapar di IGD rumah sakit usai dihajar habis-habisan.
Mario Dandy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (13/6/2023).
Dalam kesaksiannya, Jonathan mengaku tengah rapat dengan GP Ansor saat pertama kali tahu putranya dihajar oleh orang.
Baca juga: Rihana dan Rihani Jadi DPO Kasus Penggelapan Mobil Rental dan Preorder Iphone
Ketika itu kepala sekolah David Ozora menghubunginya lewat chat whatsapp.
Pada chat kepala sekolah menjelaskan bahwa David Ozora dipukuli orang dan saat ini tengah menuju RS Permata Hijau.
Jonathan kemudian langsung menyambangi RS Permata Hijau. Di IGD, Jonathan melihat putranya sekarat.
Bahkan, kata Jonathan, saat itu ia tidak percaya David Ozora habis dikeroyok orang karena kondisinya mengenaskan.
“Kalau dikeroyok orang kan lazimnya hanya lebam-lebam, ini kondisinya lebih parah,” ujar Jonathan.
Adapun kata Jonathan, kondisi David Ozora di IGD sangat mengenaskan dimana remaja berusia 17 tahun itu tidak sadarkan diri.
David Ozora juga mengeluarkan darah dari telinga. Ia juga alami luka lecet parah di bagian pipi dan juga siku lengannya luka bolong.
Bukan hanya itu, David Ozora juga alami kejang selama tiga hari.
Kejang tersebut kata Jonathan terjadi sewaktu-waktu dengan durasi tertentu.
“Kejangnya itu dia kan dalam posisi rebah, terus jeda beberapa waktu dia kejang-kejang, jadi durasi tertentu kejang. Terus menerus sampai hari ketiga,” katanya.
David Ozora Alami Amnesia
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan Ayah David, Jonathan Latumahina sebagai saksi dalam persidangan.
Hakim awalnya bertanya apa saja perubahan kondisi David setelah mengalami penganiayaan hingga keluar dari perawatan.
Menjawab pertanyaan Hakim, ayah David menceritakan perubahan fisik yang dialami David usai penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo.
Jonathan Latumahina mengatakan anaknya mengalami amnesia hingga tak mengenali dirinya sebagai ayahnya.
Bahkan David sempat mememanggilnya 'Mas'.
Hal itu disampaikan Jonathan saat menjadi saksi untuk terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023).
Kini David sudah bisa berbicara namun belum bisa berkomunikasi 2 arah, masih suka bicara sendiri.
Namun David juga menjadi lebih kurus dari sebelumnya.
Dan pada bahu sebelah kirinya menjadi lebih turun, miring dan tak bisa digerakan leluasa seperti tangan kanan sehingga David mengalami kesulitan dalam beraktivitas.
Baca juga: Profil Koh Ahong, Pengusaha Ikut Main Film Si Doel Anak Sekolahan, Mualaf dan Naik Haji
Momen Mario Dandy Minta Maaf di Persidangan
Mario Dandy Satrio meminta maaf langsung kepada ayah David Ozora, Jonathan Latumahina.
Ia mengaku turut prihatin dengan kondisi David Ozora yang merupakan korban penganiayaan yang dilakukannya.
"Saya selaku pelaku utama ingin menyampaikan turut prihatin terhadap kondisi David saat ini," ujar Mario.
"Dan saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya dari hati saya," tambahnya.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan Ayah David, Jonathan Latumahina sebagai saksi dalam persidangan.
Kemudian menanggapi permintaan maaf Mario Dandy, Ayah David enggan menanggapinya dan lebih memilih tetap menyerahkan kasus pada pengadilan.
"Lanjut di pengadilan saja Yang Mulia," kata Jonathan.
Dalam tanggapannya, Mario juga mengungkapkan keberatannya terhadap pernyataan Jonathan di pengadilan.
Di antaranya soal Mario bersama 2 tersangka lainnya, Shane Lukas, dan perempuan A, disebut main gitar di Polsek Pesanggrahan.
"Soal yang gitar di Polsek (Pesanggrahan). Saya tidak pernah menyentuh gitar tersebut Yang Mulia," jelas Mario.
Namun dalam keterangan selanjutnya, Jonathan mengaku mendapatkan informasi dari saksi lainnya yakni Nathalia dan Rudy soal gitar tersebut.
Jonathan menyebut menurut mereka, salah satu di antara 3 tersangka kasus ini kedapatan main gitar di Polsek malam-malam.
Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
(*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Jonathan Kisahkan Momen saat David Masuk IGD, Darah Mengalir dari Telinga, Kejang selama 3 Hari