TRIBUNTANGERANG.COM - Chintia Suciati (29) merupakan ibu dari balita berusia dua bulan, bernama Lanala Ayudisa Halim yang kritis karena diduga perawat salah memberi susu formula saat putrinya berada di ruang perawatan.
Tekait hal tersebut, dirinya mengaku bersyukur lantaran kasusnya itu dibantu oleh pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Adapun bantuan itu, dirinya dapat setelah memviralkan perlakuan perawat di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, lewat akun instagram @sucichintia88.
"Kalau misalkan dari mereka (Hotman Paris) sih memberi tahu saya apa nih ke depannya. Mungkin akan mencocokan seperti itu. Tapi saya juga kurang tahu seperti apa," ujar Chintia saat ditemui di rumahnya, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (16/8/2023).
Baca juga: Cerita Chintia Suciati Bayinya Berusia 2 Bulan Kritis, Diduga Kelalaian Suster Beri Susu Formula
Dia berujar, dia dan tim Hotman bakal bertolak ke RSAB Harapan Kita untuk menyelesaikan masalah ini.
Chintia pun mendesak kepada pihak rumah sakit, untuk bertanggung jawab terhadap tindakan perawatnya yang telah membuat Nala mengalami kritis, hingga kini berada di Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
"Harapan saya dari rumah sakit tanggung jawab untuk Nala. Pertama saya juga harus tahu apa sanksinya yang diberikan untuk suster itu dan dari pihak RS juga apa bentuk pertanggungjawabannya," kata dia.
Chintia juga berharap, pihak rumah sakit bisa memprioritaskan Nala dalam pengobatannya, sebagai bentuk tanggung jawab.
"Terakhir saya dapat info kan Nala ini sudah naik berat badannya, sudah membaik sekarang dibuat seperti ini lagi dan itu lama, dan itu akan mengganggu saya juga bekerja, mau enggak mau saya juga resign," kata Chintia.
"Dan mereka juga harus juga memberikan fasilitas, mau nanti BPJS-nya gratis, Nala pun (harus) diprioritaskan. Kayak dia enggak pakai ngantre lah, itu bentuk pertanggungjawaban dari mereka," imbuhnya.
Baca juga: Mukjizah Tuhan, Bayi 1 Tahun dan 5 Tahun Selamat dari Kecelakaan Pesawat Jatuh di Hutan Amazon
Ibu dua anak itu pun menekan agar pihak rumah sakit memberikan ruangan khusus untuk Nala, agar tidak ada lagi kejadian yang membahayakan nyawa putrinya.
"Jangan datang cuma ganti infus segala macam dan kasih tau 'Ibu ini infusan ini, itu' kami dapat edukasi seharusnya, 'Bu ini infusan ini ya, ini untuk ini, dan itu sebenernya udah jadi tanggungjawab mereka dan itu kami enggak pernah dapat," kata Chintia.
Sementara terhadap sang perawat yang diduga salah memberikan susu untuk putrinya, Chintia minta ia bertanggung jawab sampai akhir hayat Nala.
Pasalnya, kata dia, dirinya khawatir Nala akan tumbuh berbeda dari orang-orang pada umumnya.
"Kemarin kami sudah pikirkan kalau misalnya bibir miring efek panjang udah pasti kan dia berkebutuhan khusus, karena sudah ada cacat di fisiknya, ibaratnya seperti itu. Tapi kami belum dikasih tahu efek panjangnya seperti apa nantinya," ungkap Chintia.