Aksi Tawuran Makin Marak Polsek Serpong Data Pandai Besi dan Penjual Sajam di Tangsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pandai besi

Laporan Reporter TRIBUNTANGERANG.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Polsek Serpong akan melakukan pendataan terhadap para pandai besi dan penjual senjata tajam di wilayahnya.

Langkah ini bertujuan mencegah tawuran yang kerap menimbulkan korban akibat dari senjata tajam.

Hal ini disampaikan oleh Kanit Reskrim Polsek Serpong, Iptu Dovie Eudy.

Menurut dia beberapa aksi tawuran kerap terjadi higga mengakibatkan timbulnya korban.

Seperti yang terjadi pada awal September lalu di Jalan Raya Ciater.

Korban tewas usai terkena senjata tajam.

Baca juga: 3 Pemuda Ditetapkan Tersangka Kasus Tawuran yang Tewaskan Remaja di Serpong Tangsel

Tiga pelaku pun telah ditetapkan tersangka dan dirilis pada 6 September lalu.

Saat itu pula Dovie menjelaskan upaya pencegahan tawuran dengan cara mendata si pandai besi.

"Ya tentu. Karena kami juga sempat melihat, viral di media sosial pembuatan sajam (senjata tajam). Menindaklanjuti itu, kami akan memanggil semua toko-toko untuk melakukan pembinaan," ujarnya di Polsek Serpong belum lama ini.

Kata Dovie, pihaknya tak akan ragu untuk menindak tegas para pandai besi atau toko penjual sajam yang menjual sajam untuk dipergunakan tawuran.

Pihaknya pun melakukan penyelidikan untuk mendapat jumlah pasti pandai besi dan penjual sajam di Serpong. 

Aksi Tawuran

Kasus tewasnya MBF (16) seorang remaja berstatus pelajar dalam tawuran di Jalan Raya Ciater, Kecamatan Serpong, Jumat (1/9/2023) lalu dibeberkan oleh Polsek Serpong.

Kapolsek Serpong AKP Darma Adi Waluyo dalam konferensi persnya di Polsek Serpong, mengatakan kejadian terjadi sekira pukul 02.00 WIB.

"Untuk kronologis, kejadian ini terjadi karena adanya janjian antara dua kelompok melalui Instagram, kelompok Serantal 2016 Seruntul yang basisnya di Serua, Ciputat dan Ghe Ghe 16 CTR yang basisnya berada di Ciater dan Rawa Mekar Jaya," katanya, Rabu (6/9/2023).

Kata Darma, keduanya janjian di sekitar Jalan Raya Ciater.

Baca juga: Tawuran Besar Pemuda Jakarta dan Tangerang Pecah di Jalan Daan Mogot, 4 Pelaku Ditangkap

Kubu Serantal Seruntul berjumlah enam orang dan kubu Ghe Ghe 16 CTR berjumlah sembilan orang.

"Mereka sudah janjian dan terjadi kontak fisik di TKP, masing-masing kelompok ada yang membawa senjata tajam dan petasan," ucapnya.

Setelah terjadinya kontak, satu orang dari kubu Serantal 2016 Seruntul atas nama MBF tertinggal sendiri.

MBF pun jadi korban.

Ia yang menggunakan motor matic pun dibacok lawannya.

"Korban terkena bacokan di bagian punggung oleh satu orang pelaku," ujarnya.

Korban sendiri sempat lari dan meninggalkan motornya.

Motornya sendiri diambil oleh kubu lawan.

Saat lari, korban kembali terjatuh lalu ditolong oleh teman-temannya untuk dibawa ke rumah sakit.

"Untuk pelaku sendiri ada 3 orang yang telah di tetapkan sebagai tersangka, YR (20), RI (21) dan MK (23)," katanya.

Baca juga: Deretan Senjata Tajam yang Dipakai Pelajar SMK Negeri Banten Saat Tawuran di Dekat Kantor Gubernur

Darma melanjutkan, polisi langsung bergerak menangkap pelaku.

Berdasarkan keterangan teman korban, diperoleh identitas pelaku.

Sebanyak tiga orangpun ditetapkan jadi tersangka.

Barang bukti yang diamankan yakni tiga buah senjata tajam, pakaian korban hingga kendaraan korban.

"Untuk peran ketiganya, untuk YR berperan melakukan pembacokan kepada korban dengan menggunakan satu buah celurit, kemudian RI mengambil satu unit motor dan membawa satu buah sajam dan MK membawa satu buah sajam dan turut serta melakukan pembacokan," katanya. (Raf)