TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) akan memulai kampanye pada hari Selasa (28/11/2023) ini.
Mereka akan memulai kampanye di basis massa masing-masing. Anies di Jakarta sedangkan Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur.
Anies menjelaskan alasannya memulai kampanye di Jakarta. Menurut dia, hal ini tak terlepas dari jabatan yang pernah diembannya sebagai Gubernur DKI.
"Sederhana, karena pada prinsipnya selama kami bertugas di Jakarta kita membawa pesan keadilan sosial dan itu juga yang akan kami teruskan dalam perjuangan di tingkat nasional," kata Anies saat ditemui di Hotel Balairung Matraman, Jakarta Timur, Senin (27/11/2023).
Kapten Timnas Amin-Cak Imin (Amin) Muhammad Syaugi Alaydrus mengatakan, kick off kampanye Anies akan dimulai di Tanah Merah, Jakarta Utara.
"Besok, yang pertama di Jakarta, di Tanah Merah, siang ke Bogor setelah itu ke Bandung," ungkap Syaugi.
Anies akan memulai kampanye di Kampung Akuarium, Tanah Merah, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Nama Kampung Akuarium mencuat sejak 2016 ketika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Saat itu Ahok bertekad menggusur Kampung Akuarium untuk pembangungan tanggul di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan.
Pembangunan tanggul dinilai mampu mencegah air laut masuk ke daratan.
Selain itu, saat itu Ahok berencana merestorasi benteng peninggalan zaman Belanda yang terpendam tanah di dekat Kampung Akuarium.
Penggusuran yang dicanangkan Ahok dimulai 11 April 2016.
Saat itu sebanyak 345 keluarga yang mendiami tempat tersebut dipaksa pindah dan warga yang mengantongi sertifikat tanah direlokasi ke rumah susun.
Warga pun lantas menempati kembali wilayah yang sudah rata dengan tanah tersebut. Mereka membangun tenda-tenda di lahan tersebut.
Pada tahun yang sama, warga menggugat Ahok dan Pemprov DKI Jakarta ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Warga menilai penggusuran tersebut dilakukan secara sewenang-wenang.
Di kemudian hari, Ahok dikalahkan oleh Anies Baswedan pada pilgub DKI.
Setelah menjadi Gubernur DKI, Anies membangun kembali Kampung Akuarium.
Anies saat itu menerbitkan Keputusan Gubernur Nomor 878 Tahun 2018 tentang Gugus Tugas Pelaksanaan Penataan Kampung dan Masyarakat.
Dilansir dari kompas.com, pembangunan tiga blok selter untuk warga Kampung Akuarium dilakukan pada Januari 2018.
Pada April 2018, selter itu rampung dibangun.
Selter memiliki luas 3,5 x 6,5 meter persegi dan dibangun berbahan dasar tripleks pada bagian dinding, sedangkan tiang dan atap rumah menggunakan baja ringan. Langit-langit rumah dilapisi dengan bahan penyerap panas.
Pemprov DKI juga membangun 16 toilet untuk satu blok, 8 toilet untuk laki-laki, dan 8 toilet untuk perempuan.
Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies juga mengembalikan status kependudukan warga Kampung Akuarium yang sebelumnya digusur oleh Ahok.
Pengembalian status kependudukan ini merupakan keputusan Anies.
Pada April 2018, warga Kampung Akuarium menyerahkan maket dan konsep rumah baru kepada Anies.
Anies pun menyambut positif rumah impian warga Kampung Akuarium itu.
Pemprov DKI akhirnya membangun kembali Kampung Akuarium.
Pembangunan itu ditandai dengan peletakan batu pertama pada 17 Agustus 2020.
Hunian layak untuk warga Kampung Akuarium itu berkonsep kampung susun yang dibangun di atas lahan lebih kurang 10.300 meter.
Ada 241 hunian yang terdiri dari 5 blok di kawasan tersebut.
Setahun berselang setelah peletakan batu pertama, Anies akhirnya meresmikan Kampung Susun Akuarium di bekas lokasi gusuran era kepemimpinan Ahok.
Anies Baswedan pun memilih untuk membawa air dan tanah dari Kampung Akuarium ke titik nol Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur.
Hal itu merupakan instruksi Presiden Joko Widodo kepada para gubernur yang diundang untuk menghadiri seremoni pembangunan IKN di titik nol, Senin (14/3/2022).
Presiden Jokowi menginstruksikan para gubernur membawa tanah dan air dari porvinsi masing-masing.
Adapun pilihan Anies membawa tanah dan air dari Kampung Akuarium memiliki makna tersendiri.
Dikutip dari Tribunnews.com, Anies menyatakan, tanah di Kampung Akuarium dipilih sebagai simbol dan harapan agar pembangunan IKN tidak mengabaikan rakyat kecil.
Menurutnya, warga Kampung Akuarium ini adalah gambaran rakyat kecil yang tergusur, namun bisa kembali menata hidup mereka lagi.
Namun, kampung yang berada di pesisir utara itu dibangun dan ditatap kembali era Anies Baswedan lewat proyek Kampung Susun Akuarium.
"Kembalinya kehidupan masyarakat di Kampung Akuarium menjadi simbol atas kembalinya kita kepada cita-cita dasar pendirian republik ini, yaitu untuk melindungi setiap tumpah darah dan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya. (m27)