TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kampung Bahari, Jakarta Utara, masih jadi salah satu wilayah rawan peredaran narkoba.
Polisi telah berkali-kali menggerebek pengedar narkoba di kawasan tersebut namun peredaran narkoba tak pernah hilang dari Kampung Baharu.
Terkini, para pengedar narkoba di Kampung Bahari juga menggunakan granat asap dan drone untuk menghalangi polisi yang akan melakukan penggerebekan.
Drone berkamera itu bagaikan mata-mata di langit yang mengawasi pergerakan orang-orang yang mendekati Kampung Bahari.
Hal ini diungkap Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan.
Saat menggerebek Kampung Bahari pada Minggu (10/3/2024), polisi menemukan granat asap.
Para pelaku belum sempat menggunakan granat asap tersebut.
"Salah satunya, granat asap yang tidak sempat digunakan oleh para pelaku, kemungkinan disiapkan untuk menghalangi polisi untuk ke rumah atau ke kampung," ucap Gidion di kantor Polres Jakarta Utara, Senin (18/3/2024).
Gidion mengatakan, Polres Jakut sudah melakukan beberapa kali penggerebekan ke Kampung Bahari.
Namun, kebanyakan pelaku memberikan perlawanan setiap kali ada penggerebekan.
"Beberapa kali kita melakukan penggerebekan di Kampung Muara Bahari, mereka selalu melakukan perlawanan menggunakan petasan, sajam (senjata tajam), anak panah, ketapel, dan lainnya," sambungnya.
Gidion menyatakan, polisi menemukan petunjuk area Kampung Bahari telah dipasangi CCTV dan drone oleh sejumlah orang.
Pemasangan CCTV dan pemanfaatan drone membuat para pengedar narkoba bisa tahu pergerakan polisi yang hendak masuk ke wilayah tersebut.
"Mereka mengamati pergerakan kita dengan drone," ujarnya.
Gidion pun mengancam bakal memusnahkan drone tersebut apabila ke depannya kembali digunakan untuk menghalangi penggerebekan yang dilakukan polisi.