Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Bus Putera Fajar yang Kecelakaan di Ciater Sudah Tua, Beroperasi Sejak 18 Tahun Lalu

Penulis: Hironimus Rama
Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para siswa SMK Lingga Kencana Depok berpose bersama di depan bus Putera Fajar sebelum bertolak dari sekolah untuk menghadiri acara perpisahan sekolah.

TRIBUN TANGERANG.COM, BANDUNG- Bus Putera Fajar mengalami kecelakaan saat membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Kota Depok berwisata ke Bandung, Jawa Barat.

Bus menabrak kendaraan lain dan terbalik sekitar pukul 18.45 WIB di Jalan sekitar Pemandian Air Panas Sari Arter, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Sebelum mengalami lakalantas yang menyebabkan 11 korban meninggal dan 17 luka berat, bus Butera Fajar ternyata sempat mengalami masalah mesin.

Usut punya usut, bus Putera Fajar sudah tua dan ternyata sudah berusia 18 tahun.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Subang, Asep Setia Permana mengatakan bus Putera Fajar sudah tua.

"Bus tersebut tahun beroperasi dari 2006, sudah tua. Untuk pasti penyebab kecelakaan mungkin akan diumumkan seusai pemeriksaan kendaraan bus tersebut bersama Komite Nasional Keselamatan Transportadi (KNKT) dan pihak kepolisian," ucapnya.

Bus Putera Kencana yang berpenumpang 60 orang termasuk kru bus itu mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Ciater.

Kecelakaan melibatkan bus yang mengangkut siswa dan tenaga pendidik SMK Lingga Kencana Depok serta tiga kendaraan sepeda motor dan satu unit kendaraan roda empat.

"Jadi informasi yang kami dapat bahwa bus tersebut sempat mengalami permasalahan pada mesin saat berhenti di salah satu warung."

Baca juga: Siswa SMK Lingga Kencana yang Jadi Kuli Pasir untuk Perpisahan Sekolah namun Tewas dalam Kecelakaan

"Selain itu, keterangan saksi mata juga melihat sebelum kejadian mesin bus terdengar tidak menyala, hanya lampu hazard saja yang dinyalakan, lampu utama tidak nyala hingga klakson tidak terdengar," ucap Asep saat ditemui Tribunjabar.id di sekitar lokasi kejadian, Minggu (12/5/2024) dini hari.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan korban terdiri dari guri, siswa dan warga setempat.

"Total korban jiwa hingga kini mencapai 11 orang. Sepuluh penumpang merupakan guru dan siswa, pelajar SMK,” kata Jules saat dikonfirmasi pada Minggu (12/5/2024) dini hari.

Sedangkan, 1 korban tewas lainnya merupakan warga setempat yang terserempet bus saat terjadinya kecelakaan.

"Selain korban tewas, ada 17 korban yang mengalami luka berat dan 37 korban mengalami luka ringan," tuturnya.

Kecelakaan maut bus pariwisata Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 DG itu membuat 11 orang meningggal dunia.

Halaman
1234