Pemerintah Siapkan Dana Pariwisata Rp2 Triliun, Pengamat Ingatkan Soal Transparansi

Editor: Eko Priyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pos pendakian gunung Rinjani via Sembalun. Gunung Rinjani yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat, menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Foto diambil 6 Mei 2024.

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Pakar strategi pariwisata nasional Taufan Rahmadi menyoroti langkap Presiden Joko Widodo yang membentuk Indonesia Quality Tourism Fund atau dana abadi pariwisata senilai Rp2 triliun.

Dana tersebut nantinya akan dialokasikan pada rancangan anggaran pendapatan belanja negara atau RAPBN 2025 mendatang.

Menurut Taufan, langkah ini tidak hanya menunjukkan inovasi tetapi mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas pembangunan nasional.

Taufan menilai inisiatif ini menjadi bukti nyata dari komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam memperkuat sektor pariwisata yang telah terbukti menjelma sebagai satu di antara sektor penggerak utama perekonomian nasional.

Kebijakan ini disebut Taufan merupakan wujud visi strategis yang mengakui potensi besar pariwisata dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan devisa, dan mendorong pembangunan daerah.

"Dana Pariwisata ini akan menjadi game changer dalam upaya memajukan industri pariwisata Indonesia. Dengan adanya dana ini, pemerintah bisa lebih fokus dalam mengembangkan destinasi pariwisata, meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor ini, dan memperkuat promosi pariwisata Indonesia di kancah internasional," ujar Taufan kepada Tribun Tangerang (Warta Kota Network), Jumat (12/7/2024).

Pendaki yang tinggal di Tangerang Selatan, Banten, Ruli Yanuar (kiri) dan Ben Soegoro berpose dengan latar Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/5/2024). Gunung Rinjani memang menjadi salah satu destinasi wisata favorit para pendaki di Tanah Air. (Warta Kota/Eko Priyono)

Taufan menjelaskan dukungan finansial yang kuat sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi industri pariwisata, terutama pascapandemi.

Ia yakin dana ini akan memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk melakukan berbagai inovasi dan perbaikan, termasuk pembangunan infrastruktur pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

"Keputusan ini juga mencerminkan keberlanjutan kebijakan dari Presiden Jokowi ke Presiden terpilih Prabowo, yang sama-sama menempatkan pariwisata sebagai sektor strategis. Ini adalah sinyal positif bagi para pelaku industri dan masyarakat luas bahwa masa depan pariwisata Indonesia sangat cerah," ujar pria yang menjabat anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran Bidang Pariwisata.

Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, menjadi salah satu destinasi favorit di Tanah Air. Foto diambil, 6 Mei 2024. (Warta Kota/Eko Priyono)

Taufan berharap implementasi dari kebijakan ini dapat berjalan dengan baik dan transparan sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal oleh seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata.

"Harus dipastikan dana ini dikelola dengan bijak dan tepat sasaran sehingga benar-benar bisa membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia," tegasnya.

Dapatkan Informasi lain dari TribunTangerang.com via saluran WhatsApp

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News ya