Pilkada Jakarta

Ahok Blak-blakan Ungkap Alasan Anies Batal Diusung PDIP di Pilkada Jakarta, Megawati Bilang Begini

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahok bersama Pramono-Rano di KPU Jakarta.

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Setelah cukup lama menjadi pertanyaan publik, PDIP akhirnya memberikan alasan kenapa Anies batal diusung menjadi calon gubernur Jakarta.

Anies memang sempat digadang-gadang aan diusung menjadi calon gubernur dari PDIP menjelang penuntupan pendaftran di KPU.

Publik juga semakin yakin Anies akan diusung karena hadir di acara penetapan calon gubernur Jakarta dari PDIP.

Fotonya berbaju merah dan berbincang dengan Rano Karno do kantor DPP PDIP membuat publik yakin Anies 100 persen akan diusung.

Namun, secara mengejutkan Anies ternyata batal diusung dan PDIP resmi mengusung Pramono Anung-Rano Karno.

Kini terjawab alasan PDIP batal mengusung mantan gubernur Jakarta itu.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan cerita di balik batalnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperoleh tiket untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024 dari PDI-P.

Baca juga: Anies Baswedan dan Pram-Rano Kompak Unggah Momen Tertawa Bareng di Lebak Bulus

Ketua DPP PDI-P itu mengatakan, banyak pihak di internal PDI-P yang tidak memahami isi kepala Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat mencoba membawa nama Anies untuk dijagokan partai banteng dalam kontestasi elektoral di Jakarta. 

“Menurut saya, mereka-mereka yang menarik Anies masuk itu tidak mengenal Ibu Mega,” ujar Ahok dalam program Gaspol! Kompas.com, Jumat (15/11/2024).

Ia mengungkapkan, sejak awal Megawati sudah memiliki prinsip untuk menjagokan kadernya sendiri sebagai bagian dari investasi politik jangka panjang dari PDI-P.

Bahkan, nama Anies tidak pernah dibahas dalam rapat jajaran DPP PDI-P terkait dengan Pilkada Jakarta.

Pendidikan Dasar dan Menengah yang Bermutu untuk Seluruh Rakyat Artikel Kompas.id

“Enggak pernah dibawa dalam rapat DPP bahwa seorang Anies akan dicalonkan. Enggak pernah,” ujar Ahok. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, bahkan pada 26 Agustus 2024, tidak ada undangan dari PDI-P yang menyebutkan bahwa Anies bakal dideklarasikan sebagai calon gubernur.

Saat itu, tengah santer kabar bahwa PDI-P akhirnya bersepakat dengan Anies. Bahkan, Anies sempat mengunjungi DPP PDI-P, menggunakan baju berwarna merah dan berfoto bersama Rano Karno.

Baca juga: SMRC Rilis Survei Terbaru Pilkada Jakarta: RK-Suswono 39,1 Persen, Pram-Rano 46 Persen

Melihat dinamika itu, Ahok mengaku sempat bertanya pada Megawati, apa benar partainya bakal mendukung Anies. 

Percakapan itu berlangsung siang hari di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, sebelum Megawati menuju DPP PDI-P kala itu.

“Jangan main-main loh, Bu. Anies mau diumumin loh, Bu. Anies, Bu, sama Rano Karno loh, Bu, koran udah ngomong ini, Bu,” kata Ahok.

“Ibu (Megawati) bilang apa tahu enggak, ’Udah saya coret tadi,’ Dia bilang,” ujar dia.

Ahok pun menekankan bahwa dirinya bukan pihak yang menjegal langkah Anies untuk mendapatkan tiket maju pada Pilkada DKI Jakarta.

Sebab, keputusan itu telah lebih dulu diambil Megawati tanpa berdiskusi dengannya.

“Mungkin (kader) bawah putusin, sodor ke Ibu, dan dicoret. Jadi dicoret itu bukan gara-gara gua. Jadi Ibu coret itu sebelum ketemu gua dong,” kata Ahok.

Pada akhirnya, PDI-P pun mengusung kadernya sendiri, Pramono Anung dan Rano Karno, sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News