"Bismillahirrahmanirrahim yang saya hormati bapak Presiden Republik Indonesia, bapak wakil presiden serta seluruh raykat Indonesia yang saya cintai dan hormati.
Izinkan saya mengawali ayat 26 dalam surat Ali Imran, 'Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Hari ini dengan kerendahan hati serta ketulusan dan dengan penuh kesadaran saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan mendalam, setelah berdoa, bermusabah, dan istiqoroh.
Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya, sebagai utusan khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Keputusan ini saya ambil bukan ditekan karena siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi keputusan ini saya ambil karena saya cinta dan hormat yang sangat dalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta masyarakat
Saya ulangi Keputusan ini saya ambil bukan ditekan karena siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi semata mata saya ambil karena saya cinta dan hormat yang sangat dalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta masyarakat Indonesia.
Keputusan bukan langkah akhir atau langkah mundur, melainkan langkah awal, untuk terus berkontribusi untuk bangsa dan negara dengan cara yang beragam, seorang berjiwa ksatria berkata jika jabatan hanya sementara karena itu hanya sarana berbuat kebaikan oleh karena itu sebagai orang pendakwah dan pelayan umat.
Saya merasa bahwapengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas hanya jabatan semata tapi mencakup semua yang bisa bermanfaat.
Kepada bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih setulus tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada saya. Saya seorang anak yang berlatarbelakang dari jalan, yang bergaul dengan dunia marjinal, dunia premnisme dan klub mala, telah diangkat derajat setingginya oleh napak Presiden adalah anugrah yang luar biasa melalui bapak Presiden Prabowo Subianto, saya mohon maaf kepada bapak, belum sesuai dengan apa yang diharapkan, saya sekali lagi saya mengucapkan mohoh maaf.
Kepala seluruh rakyat Indonesia saya ucapkan terima kasih atas dukungann selama ini, sebagai rakyat biasa saya tidak luput dari kekurangan , khilaf atau kesalahan yang diperbuatan baik sengaja dan tidak, saya mohon maaf dari lubuk dari dalam. Kebenaran hanya milik Allah SWT. Sekali lagi saya mohon maaf, karena saya yakin kebenaran hanya milik Allah SWT.
Saya boleh ada jabatan atau tidak, saya boleh berhenti dari amanah bapak Presiden, bahkan saya boleh ada dann tiada sebagai manusia dan warga negara, tetapi Indonesia harus ada dan bergerak maju, adil,makmur dan martabat.
Apapun situasinya, keadaanya saya kedepan berkominten belajar hadir dan berkontribusi untuk bangsa sebagai kapasitas saya sebagai pendakwah, saya akan tetap membawa pesan persatuan, toleransi, dan semangat kebangsaan, menjadikan keberagaman sebagai kekuatan dan bukan alasan untuk terpecah belah, tapi energi semangat tunggal Ika.
Dengan penuh keyakinan dan berdoa agar kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, senatiasa diberikan kebijaksaan, keberkahan, semoga langkah beliau dalam memimpin negeri ini, selalu dirahmati agar bisa membawa bangsa ini makmur dan keberkahan.
Saya juga berdoa untuk kita semua semoga diberikan kekuatan untuk menjaga persatuan, memperkuat kebangsaan, dan membawa nama Indonesia harum di mata dunia, terima kasih, waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,"
(Tribunnews.com/Tribuntangerang.com)
Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News