Seorang Ibu di Medan Hendak Tusuk Anak Kandungnya yang Berusia 4 Tahun Pakai Pisau

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan.

TRIBUN TANGERANG.COM, MEDAN- Seorang balita diserang sang ibu menggunakan pisau di kota Medan, Sabtu (14/12/2024) malam.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Budi Kemenangan, Kecamatan Medan Barat

Beruntung sang bocah yang masih berusia 4 tahun tidak mengalami luka-luka akibat ditolong tetangganya.

Polisi yang sebelumnya sudah dihubungi datang dan menyelamatkan sang bocah.

Sang ibu yang berinisial C (35) pun ditangkap polisi. Ternyata berdasarkan keterangan warga, korban kerap mengalami penganiayaan dari sang ibu.

Hal itu terlihat dari tubuhnya yang penuh luka hingga bekas sundutan rokok.

Menurut Kapolsek Medan Barat, Kompol Anria Rosa Piliang, kasus tersebut awalnya diketahui oleh warga.

Saat itu, pelaku hendak menusuk anak perempuannya dengan menggunakan pisau kater.

"Aksinya ini dilihat oleh warga yang kemudian melaporkan nya kepada petugas kami," kata Rosa, Rabu (18/12/2024).

Katanya, setelah itu petugas dan warga pun langsung mencegah perbuatan pelaku dan menyelamatkan korban.

"Saat mau ditusukan ke arah korban, petugas yang dibantu warga langsung menarik pisau kater dan berhasil melindungi anak kecil tersebut," sebutnya.

Rosa menyampaikan, dari keterangan yang didapat. Korban memang sering mendapatkan perlakuan kasar dari ibunya itu.

Korban sering mengalami kekerasan fisik yang mengakibatkan luka-luka di beberapa bagian tubuh mungilnya.

"Korban mengaku pernah disayat kaki dan punggungnya menggunakan pisau kater. Kadang disundut dengan api rokok bahkan sampai digantung," ucapnya.

"Masih ada bekas luka sayatan pisau di kaki sebelah kiri dan luka bakar di bagian punggung korban," sambungnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pelaku juga diduga merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa atau ODGJ.

Saat ini, kasus tersebut telah di limpahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan.

"Untuk korban sendiri telah mendapatkan perawatan dokter dan saat ini ada di rumah kepala lingkungan setempat," pungkasnya. 

Remaja Tusuk Ayah dan Nenek hingga Tewas

Sejumlah fakta terbaru terkait kasus remaja berinisial MAS (14) yang membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), terus terungkap.

Hal ini diketahui setelah penyidik Polres Metro Jakarta Selatan meminta keterangan dari ibu pelaku, AP (40), yang juga menjadi korban penusukan sang anak. "Jadi kemarin kita sudah meminta keterangan dari ibu MAS. Total ada 30 pertanyaan," jelas Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Selasa (10/12/2024).

Masih bercanda dengan keluarga sebelum lakukan penusukan

Nurma mengatakan, MAS masih bercengkerama dengan ibu, bapak, dan neneknya sebelum melakukan penusukan pada Sabtu (30/11/2024) dini hari.

"Jadi waktu malam kejadian, dari keterangan AP, mereka masih bercanda selayaknya keluarga inti," kata Nurma.

Kepada penyidik, AP mengaku bahwa putranya masih melakukan kegiatan seperti biasanya bersama dirinya dan sang suami.

Karena itu, ia tak menyangka beberapa jam setelahnya MAS bisa sampai melakukan penusukan terhadap keluarganya sendiri.

"Jadi sebelum tidur, mereka makan bareng, lanjut bercanda, ya masih tertawa. Jadi tidak menyangka akan terjadi hal yang kita lihat bersama," tambah Nurma.

AP sempat tak percaya MAS membunuh suami dan ibunya. Ia baru percaya usai Polres Metro Jakarta Selatan memperlihatkan bukti CCTV insiden penusukan.

"Dari ibunya masih tidak menyangka kejadian itu akan terjadi pada dia dan keluarganya," ujar Nurma.

 Pelaku sering dibawa ke psikiater

Nurma menyampaikan, MAS sempat dibawa ke psikiater oleh ibunya sebelum melakukan penusukan. AP membawa MAS ke psikiater karena sang anak kerap tertidur saat mengikuti pelajaran di kelas.

Hal ini AP ketahui setelah menerima laporan dari guru mengenai perilaku putranya di sekolah. "Jadi itu berawal dari laporan guru kelas karena (MAS) suka tidur di kelas. Kemudian ibu anak tersebut membawa ke psikiater untuk memeriksa itu," kata Nurma.

Nurma juga membenarkan bahwa MAS pergi ke psikiater sebanyak empat kali.

Namun, belum diketahui pasti tujuan MAS ke psikiater.

Nantinya, psikiater yang sempat memeriksa MAS juga bakal diperiksa oleh polisi untuk menjelaskan kondisi kejiwaan MAS. Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com