TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Yenny Wahid resah dengan adanya Musyawarah Luar Biasa (MLB) NU. Yenny menyebut MLB ini adalah upaya memecah belah NU.
Dia berharap NU cukup mengalami penggulingan ketua mmum sekali seumur hidup yakni di Era Gus Dur.
Putri Gus Dur ini berharap jangan adalagi Musyawarah Luar Biasa di tubuh NU.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyarankan bila ada masalah di tubuh NU, alangkah baiknya duduk bersama dan mengundang kia sepuh demi mendapatkan pencerahan.
Musyawarah Luar Biasa pernah terjadi di tubuh MU. Ketika itu Gus dur yang merupakan Ketua Umum PBNU itu nyaris digulingkan.
Gus Dur kala itu hampir dikudeta melalui Muktamar Cipasung pada 1994 yang disponsori rezim Orde Baru.
"Cukup terjadi sekali pada Gus Dur. Jangan diulangi lagi. Masa nggak belajar juga sih?" kata Yenny selepas peringatan haul Gus Dur dan Riyanto di kantor GP Ansor, Jakarta, Minggu (22/12/2024) malam.
Kegiatan Pra MLB NU sendiri sudah mulai berlangsung sejak 17 Desember lalu.
Baca juga: Satu Abad Nahdlatul Ulama, Cak Imin: Insya Allah PKB Jadi pemenang di pemilu 2024
Ia pun meminta bila ada persoalan di tubuh NU, maka para kiai sepuh perlu mengumpulkan para elite organisasi tersebut untuk duduk bersama-sama dan menyelesaikan persoalan yang ada.
"Kalau ada aspirasi, ada masalah di NU, duduk bersama. Ayo minta kiai-kiai sepuh untuk mengumpulkan semua tokoh elite-elite NU," katanya.
"Mau yang ada di NU, mau yang ada di banom (badan otonom), mau yang ada di politik, NU itu bukan organisasi politik. Kalau mau yang luar biasa-luar biasa itu tempatnya di organisasi politik. Jadi di NU nggak usah ada MLB-MLB-an. Itu posisi saya," tegasnya.
Ia menambahkan, jika terdapat MLB dan muncul kesan dualisme, maka yang akan menjadi korban adalah para pengurus di tingkat ranting, cabang, dan pengurus wilayah.
"Bingung semua. Kalau melihat elitenya berantem kayak begini. Dan ini memberikan teladan yang tidak baik, memberikan contoh yang tidak baik, bahwa posisi di NU harus diperjuangkan sampai mati-matian sampai saling menjatuhkan, sampai harus melakukan upaya-upaya kudeta," jelas putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
Ia pun menegaskan bahwa upaya-upaya semacam ini jangan sampai terjadi lagi.
Pra Muktamar Selesai Digelar